bakabar.com, TANJUNG – Dugaan aksi premanisme kembali viral di jagat maya. Teranyar terjadi di Gunung Batu, Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong.
Dalam video tampak seorang pria menggunakan baju putih berbicara dengan pria berbaju biru. Terlihat dari gesturnya, pria berkutang ini terus melakukan intimidasi.
Sementara di sekitarnya terlihat sebuah mobil truk dan dua unit kendaraan bermotor. Pria berkaus putih itu kemudian mengambil sesuatu diduga senjata tajam dari balik bajunya dan melemparkannya ke lantai.
Benda yang diduga sajam itu kemudian terlihat jatuh dan diambil pria berbaju biru sembari menjauh. Namun pria baju putih terus mendekatinya.
Terkait ini, polisi rupanya telah mengantongi salinan rekaman CCTV tersebut.
Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin melalui Kapolsek Murung Pudak, Iptu Samsu Suargana memastikan penyelidikan telah digulirkan.
“Kami langsung datangi lokasi,” ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (12/11) malam.
Hasil penyelidikan, diketahui pria berbaju putih itu berinisial RH (23).
Pemuda ini warga Komperta Murung Pudak. Sedang yang berbaju biru adalah Heri seorang penjaga malam workshop alat berat.
“Setelah dapat identitasnya, RH kami jemput di kediamannya dan Heri kami panggil beserta saksi ke Mapolsek Murung Pudak,” jelasnya.
Samsu menerangkan insiden viral itu terjadi pada Rabu (10/11) sekitar pukul 02.00 dini hari. Lokasinya tepat di depan workshop yang dijaga Heri.
Setelah diinterogasi, RH mengakui kalau yang dalam video terekam CCTV itu adalah dirinya.
Dari pengakuannya, saat itu ia baru saja pulang dari Tepian. “Habis minum-minuman keras hingga mabuk,” ujar kapolsek.
Sesaat kemudian, ia mendatangi workshop yang dijaga Heri untuk meminta pekerjaan. Namun Heri meminta untuk RH kembali esok agar bisa bertemu bosnya langsung.
Terungkap pula jika keduanya tinggal masih satu kompleks alias masih tetangga. Keduanya kini telah sepakat untuk berdamai.
Kapolsek berjanji akan menindak RH jika kembali berulah apalagi membawa sajam di muka umum.
“Jika mengulangi, kami tak segan untuk memproses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
“Terkait video yang beredar dengan mengatakan aksi premanisme ternyata tidak demikian adanya,” pungkasnya.