bakabar.com, JAKARTA - SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Citic Seram Energy Ltd menemukan indikasi hidrokarbon berupa gas melalui kegiatan pengetesan ulang uji lapisan di sumur eksplorasi Lofin-2 (re-entry).
Lokasi sumur tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) Seram Non-Bula, Desa Seti, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Kepala Divisi Pemboran dan Perawatan Sumur SKK Migas Surya Widyantoro dikutip dari keterangan resmi yang diterima bakabar.com di Jakarta, Sabtu (11/2) mengatakan saat ini tim SKK Migas dan Citic Seram Energy masih bekerja dan berada di lokasi untuk memantau dan melakukan tes kekuatan semburan hidrokarbon.
Selain itu, rig GW#123 masih terus bekerja untuk pengetesan ulang sumur eksplorasi tersebut.
Baca Juga: SKK Migas Targetkan Investasi Migas Tahun Ini US$15,5 Miliar
"Flaring saat well testing sudah dilakukan dan semburan gas cukup bagus," kata Surya yang juga merupakan ahli geologi itu.
15,02 juta kaki kubik gas per hari
SKK Migas menjelaskan penemuan gas itu setelah dilakukan pengetesan ulang uji lapisan sumur eksplorasi Lofin-2 (re-entry) yang memiliki objektif utama di batuan karbonat formasi Manusela.
Berdasarkan hasil dari kegiatan tersebut, sumur Lofin-2 mengalirkan gas sebesar 15,02 juta kaki kubik gas per hari atau MMSCFD pada bukaan choke 64/64 inci.
Pengetesan ulang tersebut dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi hidrokarbon pada batuan karbonat formasi Manusela serta mengetahui karakter atau perilaku dari reservoir tersebut sehingga kegiatan ini berperan penting untuk pengembangan di struktur Lofin nantinya.
Baca Juga: Penerimaan Negara dari Hulu Migas di 2022 Capai 18,19 Miliar Dolar AS
Adapun status per 11 Februari 2023 pukul 15.00 WIT, kegiatan yang sedang dilakukan pada sumur Lofin-2 (re-entry) ialah melanjutkan pembersihan lubang sumur (clean-up well).
SKK Migas menginformasikan bahwa sumur Lofin-2 tersebut ditajak pada 31 Oktober 2014 dan mencapai kedalaman akhir di 19,230 ftMD pada 19 Juli 2015.
Menurut Surya, temuan gas di Pulau Seram itu memiliki tantangan yang cukup besar dalam operasional kegiatan pengetesan sumur eksplorasi karena berada di wilayah sulit (remote), sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
"Terutama, untuk memobilisasi peralatan dan material pemboran, sumur dengan kedalaman yang relatif dalam dan tekanan reservoir yang tinggi," kata Surya.
Baca Juga: Pemerintah Restui Lapangan Merakes, Pacu Eksplorasi Migas Kaltim
Cadangan minyak bumi
Sementara itu, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan temuan gas tersebut merupakan angin segar eksplorasi masif, agresif, dan efisien yang terus dilakukan SKK Migas bersama KKKS.
Ia mengungkapkan potensi cadangan minyak bumi di Pulau Seram masih cukup besar dan setidaknya potensi cadangan mencapai bisa mencapai 5 miliar barel.
"Kami punya potensi cadangan minyak, yaitu Pulau Seram dan Warim Papua dan Alhamdulillah sudah ada investor yang tertarik untuk melihat datanya," kata Kemal.