bakabar.com, MUARA TEWEH – Update informasi banjir di kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menunjukan kondisi banjir makin parah. Banjir akibat luapan Sungai Barito sudah merendam 1.500 lebih rumah warga di kabupaten tersebut.
Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Barito Utara untuk Kecamatan Lahei 139 rumah, Lahei Barat 1003 rumah, Teweh Tengah 213, Teweh Baru 146 buah dan Teweh Selatan 50 rumah hingga total 1594 rumah yang terdampak banjir.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Rizali Hadi, Senin (6/9) mengatakan banjir yang melanda daerah ini masih mengalami peningkatan.
“Saat ini, ada tujuh dari sembilan kecamatan yang tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi dari 20 centimeter hingga dua meter,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang masuk pada pekan kemarin, kawasan yang parah dilanda banjir yakni Dusun Pararawen Kecamatan Teweh Tengah dengan ketinggian banjir mencapai dua meter.
Kemudian untuk wilayah di Kecamatan Teweh Tengah yang terendam selain Kota Muara Teweh, yakni di Desa Lemo I dengan ketinggian banjir 115 cm.
Di Kecamatan Lahei meliputi Kelurahan Lahei II, Desa Karendan masing-masing tinggi air mencapai 1,5 meter dan Desa Hurung Enep dengan banjir 100 cm.
Kemudian Desa Papar Pujung dengan air ketinggian 1,2 meter dan Desa Benao Hilir 115 cm. Keduanya berada di Kecamatan Lahei Barat. Untuk Kelurahan Montallat I dan Montallat II dengan kedalaman air sekitar 1 meter.
Di wilayah Kecamatan Gunung Timang, banjir melanda Desa Batu Raya I dengan banjir 50-60 cm.
“Untuk banjir di Kecamatan Teweh Baru yakni Kelurahan Jingah RT 7 dengan ketinggian banjir 20-30 cm, Juking Hara 120 cm, dan Manggala sekitar 100 cm. Sedangkan Kecamatan Teweh Selatan berada di Desa Bintang Ninggi I dan Bintang Ninggi II yakni jalan arah ke Muara Teweh akses utama jalan darat sudah terendam banjir, pungkasnya.