bakabar.com, BANJARMASIN - Koleksi benda pusaka seperti keris, parang dan tombak, bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Termasuk Kalimantan Selatan.
Mahfum, benda tersebut acap kali disangkut pautkan dengan hal-hal yang berbau mistis bagi masyarakat Kalsel.
Bahkan menjadi budaya peninggalan leluhur nenek moyang.
Tak heran, masih ada masyarakat yang kepincut menyimpan benda pusaka tersebut.
Salah satunya seperti yang dilakukan model atau pramugara asal Rantau, Kabupaten Tapin, Sayyid Muhammad Rafly Hayatullah Fahlufi.
Terdapat puluhan benda pusaka berupa keris, parang dan tombak tersimpan di rumahnya di Jalan Pelita, Kelurahan Rangga Malingkung, Kabupaten Tapin.
"Ini merupakan hobi yang saya geluti sejak duduk di bangku sekolah dasar," kata Rafli kepada bakabar.com, Rabu (27/1) siang.
Bukan hanya menyimpan benda pusaka asal Banjar, namun juga pulau lain. Bahkan ada pedang luar negeri.
Di antaranya parang Nabur, parang Lais, parang Bungkul, parang Kijang Rungkup, parang Pacat Gantung, dan keris Raja Tumpang.
Kemudian keris Luk Sembilan Emas serta tombak Pejuang Banjar zaman Sultan Tamzidilah 1.
Kepemilikan benda pusaka itu, kata dia, merupakan tradisi secara turun temurun, baik dari peninggalan orang tua hingga pedatuan.
“Ada pula pemberian dari keluarga yang dititipkan kepada saya. Benda-benda pusaka ini usianya ada yang puluhan tahun hinga ratusan tahun," pungkasnya.