Sejarah Pertambangan Nikel

Sejarah Tambang Nikel Indonesia Berawal dari Kerajinan Keris

Sebagai penghasil nikel terbesar di dunia, tak banyak yang tahu bahwa nikel Indonesia pertama kali dimulai oleh perajin keris.

Featured-Image
Ilustrasi pemilahan bijih nikel. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA Sebagai penghasil nikel terbesar di dunia, tak banyak yang tahu bahwa nikel Indonesia pertama kali dimulai oleh perajin keris.

Kerajinan keris pada saat itu, merupakan hasil produksi masyarakat kerajaan Luwu yang terletak di Sulawesi Selatan pada 1250 M.

Keris masyarakat Luwu populer karena memiliki kandungan nikel yang membuat kualitas besi sangat baik dan kerisnya sangat ringan.

Hingga pada 1293 M terjadi pernikahan kontrak politik, dimana Raja III Luwu menikahi puteri Majapahit.

Melalui pernikahan tersebut bangsa Majapahit kemudian mengamankan impor bahan baku nikel dari Kerjaan Luwu untuk ekspansi militer ke Sumatera, Kalimantan, dan Sunda Kecil.

Baca Juga: Kiamat Nikel 15 Tahun Lagi, Pengamat: Perlu Pengelolaan yang Hati-Hati

Sejak saat itu, nikel menjadi salah satu komoditas yang paling populer dari Indonesia. Kemudian pada 1500 M, Kerajaan Padjajaran dari Jawa Barat turut serta menggunakan nikel untuk pembuatan senjata bagi tentara.

Popularitas dari komoditas itu semakin membesar hingga menimbulkan peperangan baru yang memperebutkan hak penambangan nikel.

Pada tahun 1622 Kerajaan Mataram menyerang Kerajaan Sukadana dengan tujuan untuk mengamankan sumber alam komoditas tersebut.

Lalu pada 1909, ahli geologi berkebangsaan Belanda, EC Abendanon, menemukan sumber nikel baru di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Eksplorasi nikel tersebut kemudian dilanjutkan oleh Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij pada 1934

Namun kontrak penambangan nikel baru diterbitkan pada 1958 dan hak tersebut diberikan kepada PT. International Nickel Indonesia (INCO).

Perusahaan tersebut dipercaya untuk melakukan penambangan nikel pada tiga provinsi di wilayah Sulawesi, yaitu untuk daerah selatan, tengah dan tenggara.

INCO tersebut kemudian diambil alih oleh perusahaan asal Brazil dan berubah nama menjadi PT Vale Indonesia.

Baca Juga: Ekspor Nikel Ilegal ke Cina dari Kalsel, Kapolda: Tanya KPKKiamat NikelEkspor Gelap NikelPertambangan NikelEkspor Nikel Ilegal

Kemudian pemerintah Indonesia yang saat itu telah merdeka turut serta melakukan proyek pertambangan nikel melalui PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM).

Hingga saat ini, bijih nikel semakin gencar dikeruk sebagai bahan baku pembuatan baterai yang digunakan untuk mentenagai mobil berbahan bakar listrik.

Editor


Komentar
Banner
Banner