bakabar.com, JAKARTA -UNICEF menyatakan separuh dari kelahiran di awal tahun 2021 terjadi paling banyak di India disusul China, lalu Nigeria, dan negara-negara lain termasuk Indonesia. Foto-Istimewa
Selain itu sebanyak 12.006 bayi akan lahir di Ethiopia, 10.312 bayi di Amerika Serikat, 9.455 di Mesir, 9.236 di Bangladesh, dan Republik Demokratik Kongo sebanyak 8.640 bayi.
Secara keseluruhan, UNICEF memperkirakan ada 140 juta bayi akan lahir selama 2021 dengan rata-rata harapan hidup hingga 84 tahun.
“Anak-anak yang lahir hari ini akan mewarisi dunia yang mulai kita bangun untuk mereka-hari ini. Mari kita jadikan tahun 2021 sebagai tahun untuk mulai membangun dunia yang lebih adil, lebih aman, dan lebih sehat untuk anak-anak.” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dilansir dari CNN Indonesia.
Di tengah pandemi virus corona dan krisis ekonomi, Fore menuturkan kebutuhan UNICEF untuk melindungi anak-anak di dunia semakin besar.
“Saat ini, di tengah pandemi global yang sedang dihadapi dunia, perlambatan ekonomi, meningkatnya kemiskinan, dan ketidaksetaraan yang semakin dalam, kebutuhan akan pekerjaan UNICEF masih sama besar seperti sebelumnya,” kata Fore.
Sebagai respons terhadap pandemi global, UNICEF meluncurkan kampanye Reimagine yakni sebuah upaya global untuk mencegah pandemi Covid-19 dari menjadi krisis abadi bagi anak-anak di dunia.
Melalui kampanye, UNICEF mengeluarkan seruan mendesak kepada pemerintah, publik, donor, dan sektor swasta untuk bergabung dengan UNICEF seiring kami berupaya untuk menanggapi, memulihkan, dan menata ulang dunia pasca-pandemi yang lebih baik.
Organisasi dana Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk anak-anak (UNICEF) memperkirakan sekitar 371.504 bayi lahir ke dunia di Hari Tahun Baru 2021, Jumat (1/1).
UNICEF menyatakan separuh dari kelahiran di awal tahun 2021 terjadi paling banyak di India disusul China, lalu Nigeria, dan negara-negara lain termasuk Indonesia.