bakabar.com, BANJARMASIN – Keputusan Atta Halilintar mengubah nama AHHA PS Pati FC menjadi Bekasi FC, ternyata mengundang masalah baru.
Diketahui PSG Pati adalah nama awal AHHA PS Pati FC, sebelum klub tersebut diakuisisi Atta Halilintar.
Sedinya nama AHHA PS Pati FC belum disahkan PSSI dalam kongres. Namun sekarang sudah berganti nama lagi menjadi Bekasi FC dan berencana memakai Stadion Patriot Chandrabaga sebagai home base.
Perubahan nama itu sendiri dibagikan langsung oleh Atta Halilintar melalui laman Instagram pribadi, Senin (21/3).
“Bismillah, kami menarik nama Perusahaan Kami atau Nama kami untuk bisa fokus untuk kota Bekasi. Belum sempat namanya berubah resmi jadi AHHA PS Pati. Kami dengan kerendahan hati ingin mencoba berjuang lagi di sepak bola Tanah Air dari kota Bekasi,” tulis Atta.
Namun perubahan nama itu menuai masalah. Penyebanya nama Bekasi FC sudah didaftarkan oleh Erick ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Bahkan sertifikat Bekasi FC sudah diterima Erick sejak 23 Juni 2022, sehingga menjadi pemegang hak nama Bekasi FC sampai 23 Juni 2030 dan dapat diperpanjang.
“Bekasi FC itu namanya sudah saya daftarkan. Saya juga sudah layangkan somasi (ke pihak Atta) dua hari yang lalu, tapi belum ada tanggapan. Saya tidak mau cari popularitas, tapi Atta tentu harus mengoreksi untuk tidak perlu menyebut nama kami (Bekasi FC),” seru Erick dilansir dari Detik, Jumat (25/3).
Erick sejatinya senang Atta memindahkan klubnya ke Bekasi. Namun ia meminta untuk tidak menggunakan nama Bekasi FC.
Diakui Erick, Bekasi FC memang belum tampil di Liga 3, tetapi ia tidak ingin nama itu digunakan orang lain.
“Secara prinsip saya senang dia ada di Bekasi, cuma namanya jangan Bekasi FC karena saya juga sudah ciptakan lima lagu untuk Bekasi FC, mulai dari sejarah sampai persatuan. Itu klub yang bakal kami capai,” sambung Erick.
“Siapa saja bisa buat klub karena ini brand merek dagang. Dia harus cari nama lain. Dia tidak butuh minta maaf, cukup buat pernyataan tidak memakai nama Bekasi FC karena sudah milik orang lain. Ini bukan politik harus minta maaf, murni soal bisnis saja,” pungkasnya.
“Saya tegaskan, bagaimanapun saya senang Atta memindahkan klubnya ke Bekasi. Semoga mewujudkan euforia yang bagus, cuma ini soal merek dan sudah didaftarkan oleh orang lain,” lanjutnya lagi.
Erick pun tak segan membawa masalah ini ke jalur hukum andai Atta tetap bebal menggunakan nama Bekasi FC.
Di sisi lain, dia menyebut sertifikat nama klub bisa dijual belikan meski tak akan ada niat untuk menjualnya.
“Kalau dia terus melanjutkan, terpaksa (ke jalur hukum). Soal merek ini ada pidananya. Mudah-mudahan dia bisa mengerti ini,” Erick menegaskan.