bakabar.com, BANJARMASIN - Pengelola kawasan pembangunan Tugu Ketupat Sungai Baru, Banjarmasin angkat bicara. Menyusul peristiwa robohnya bangunan yang digadang jadi ikon baru Kota Seribu Sungai tersebut.
Seperti diketahui, di tengah proses pengerjaan, Tugu Ketupat berukuran raksasa terletak di bantaran Sungai Martapura, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah itu roboh diterjang angin kencang, Kamis (17/11) malam.
Head of Business Development PT Juru Supervisi Indonesia, M Wahyu B Ramadhan, selaku pengelola kawasan menilai, kekuatan struktur bangunan masih belum sempurna lantaran masih proses pengerjaan. Namun saat malam itu terjadi hujan disertai angin kencang, hingga diduga merobohkan Tugu Ketupat tersebut.
"Sampai terjadi robohnya ikon itu pembangunan memang sedang berjalan dan belum diserah-terimakan dari pihak kontraktor ke PT Juru Supervisi Indonesia," kata dia, Jumat (18/11).
Dalam hal ini, pihak kontraktor juga pelaksana telah melakukan pembersihan area dan segera membangun kembali. "Semoga kejadian ini tidak terulang kembali, sehingga pengerjaan bisa selesai sesuai target akhir Desember nanti," harapnya.
Di samping itu, sejumlah pekerja terlihat membersihkan sisa-sisa robohan ikon ketupat raksasa, Jumat (18/11) pagi. Lokasi ikon ketupat raksasa yang roboh juga telah ditutup dengan terpal di sekelilingnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina juga telah meninjau lokasi tersebut. Ibnu mengklarifikasi, bahwa biaya yang digunakan untuk proyek revitalisasi kawasan kampung ketupat berasal dari investor senilai Rp 6 miliar.
"Kita juga ingin klarifikasi bahwa biayanya bukan berasal dari APBD. Bangunganan yang roboh cuma satu titik itu saja. Semoga langsung diperbaiki dan bisa selesai tepat waktu akhir tahun ini. Karena tidak dari APBD maka tidak ada penalti, kalau seandainya penyelesaiannya terlambat," imbuhnya.
Terpisah, Arsitek PT Juru Supervisi Indonesia, Nugroho mengungkapkan, jika pihaknya telah melakukan upaya rekonstruksi yang jauh lebih baru dan aman dari musibah. Terutama angin kencang.
"Akan dibangun ulang dengan desain yang lebih baik. Tapi ikon ketupat akan tetap kita pertahankan sebagai persembahan kita untuk warga Banjarmasin," terangnya.
Disinggung apakah PT JURU Supervisi Indonesia mengalami kerugian? Nugroho mengaku tidak mempermasalahkannya. Karena baginya, sebuah karya tidak selalu menghidupi, tapi terkadang juga dihidupi.
"Itu prinsip kami sebagai arsitek dan seniman. Kita sedang melakukan redesign uji saintis agar insiden itu tidak terulang. Kita target tetap selesainya akhir tahun ini," tuntasnya.
Sekadar diketahui, pengelolaan kawasan kampung dan pembangunan ikon ketupat raksasa dibangun dengan sistem kerjasama antara Pemko Banjarmasin dengan PT Juru Supervisi Indonesia.
Kontrak kerjasama ditandatangani bersama Pemerintah Kota Banjarmasin pada 1 Agustus 2022, dengan target penyelesaian akhir Desember mendatang.
Baca Juga: Angin Kencang, Tugu Ketupat di Sungai Baru Banjarmasin Roboh