bakabar.com, BANJARMASIN – Upaya petugas medis tak mampu menyelamatkan bayi dalam kandungan Laila Zahroh Maisaroh (24).
Bayi berusia 8 bulan itu turut meregang nyawa bersamaan dengan tewasnya sang ibu.
“Usia kehamilan 8 bulan, tentu dengan berhentinya detak jantung ibunya, maka akan berhentilah aliran darah ke bayinya, dan dalam hitungan menit si bayinya dipastikan meninggal juga,” terang Wandi salah seorang petugas di kamar Pemulasaraan jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.
Sebelumnya, Laila tewas tertindih reruntuhan tembok di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin, Jumat subuh (14/1).
Sebelum fajar, Laila rutin berdagang ayam potong. Lapak dagangannya tepat di bawah parkir kendaraan yang dulunya terminal angkot.
Nahas, sebuah pikap pengangkut pisang menabrak tembok parkir yang tampak sudah rapuh di depannya. Puing-puing reruntuhannya menimpa Laila yang berada tepat di bawah.
Ibu 26 tahun asal Jalan HKSN Kompleks Herlina, Alalak Selatan itu tewas seketika bersama bayi dalam kandungannya,
Sementara tampak mobil pikap pengangkut pisang bertengger di ujung tembok yang rusak usai diseruduk. Para pedagang memasang alat penyangga agar mobil itu tak jatuh.
Dari kamar Pemulasaraan Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin, jasad Laila dimandikan dan dikafankan sebelum diberangkatkan ke Bangkalan Madura kampung halamannya.
Jasadnya akan disemayamkan dan disalatkan di rumah orang tuanya di Gang Timor-Timor Pekapuran Banjarmasin Tengah, tak jauh dari Pasar Sentra Antasari.
Sementara nasib sang sopir berinisial MS (42), masih berada di meja penyidikan Polsek Banjarmasin Tengah.
“Sopirnya sudah kami amankan dan dilakukan pemeriksaan. Begitu juga dengan para saksi,” kata Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Susilo.
Sementara itu, MS mengaku tak sengaja menabrak tembok itu. Ia hendak memarkirkan mobilnya. Nahas ia menginjak gas tanpa menginjak kopling.
“Ketika memasukkan perseneling itu langsung meluncur bebas, lalu menabrak pagar parkiran hingga jebol. Reruntuhan itu menimpa korban yang sedang menyusun dagangan ayamnya, korban seketika tewas di lokasi kejadian,” jelas Susilo.
MS juga merupakan pedagang di Pasar Antasari. Sehari-hari ia berdagang pisang dari Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru. “Sampai saat ini masih kita periksa,” pungkas Susilo.
Pemkot Akui Bangunan Pasar Antasari Banjarmasin Sudah Tua, Revitalisasi Cuma Mimpi?
Detik-Detik Ibu Muda Tewas Tertimpa Tembok di Pasar Antasari, Sopir Salah Pedal