kasus penganiayaan

TPN Kutuk Aksi Kekerasan Oknum TNI ke Relawan Ganjar-Mahfud

TPN mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Boyolali.

Featured-Image
Ganjar saat menjenguk salah satu korban penganiayaan. Foto: PDIP Boyolali

bakabar.com, JAKARTA – Tim Pemenangan Nasional (TPN) mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Boyolali.

Kata Ketua TPN Arsjad Rasjid, pihaknya tak mentolerir aksi kekerasan ataupun intimidasi  yang diterima oleh para relawan pendukung Ganjar-Mahfud.

“TPN jelas mengutuk kekerasan dan intimidasi dalam bentuk apa pun,” ujar Arsjad dalam konferensi pers di Media Center TPN, di Jakarta, Senin (1/1).

Di samping itu, ia menjamin TPN akan bergerak sekaligus memberikan pendampingan hukum terhadap para korban sampai perkara dugaan kekerasan tersebut tuntas.

Baca Juga: TPN Ganjar Soroti Pernyataan Kodim Boyolali Soal Penganiayaan Relawan

Terlebih, ia juga mengutuk segala bentuk intimidasi dan kekerasan agar peristiwa penganiayaan terhadap relawan tak terulang kembali dalam pesta demokrasi 2024.

“Mari kita kawal amanat pesta demokrasi agar berjalan bersih, adil bermartabat, dan membawa kesejahteraan bagi rakyat,” imbuhnya.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat pendukung Ganjar-Mahfud, tetap tenang, jangan terprovokasi. Setiap perbedaan pendapat sebaiknya selesaikan dengan diskusi konstruktif, bukan dengan kekerasan,” sambungnya.

Ganjar Pranowo menjenguk relawannya yang dianiaya anggota TNI di Boyolali. Ganjar tegaskan bahwa TNI tidak boleh main hakim sendiri.

Baca Juga: Relawan Dianiaya Oknum TNI, TPN Ganjar Beri Pendampingan Hukum

"Kalau ada yang melanggar, kasih ke aparat. Enggak main hakim sendiri," kata Ganjar usai menjenguk di RSUD Pandan Arang Boyolali, Minggu (31/12).

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan mengurus kasus ini sampai tuntas. Mereka juga sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kasad, dan Pangdam.

"Tidak boleh mengatasnamakan apa pun dengan semena-mena. Kami akan urus itu," tegas Ganjar.

Editor
Komentar
Banner
Banner