Tak Berkategori

TPID Berupaya Kendalikan Inflasi di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Realisasi inflasi Indeks Harga Konsumen pada Mei 2019 mencatat inflasi di Kalimantan Selatan…

Featured-Image
Kepala perwakilan Bank Indonesia wilayah Kalsel, Herawanto saat temu Wartawan di Cafeteria Lt. 3 KPw Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Selasa (18/6).Foto-apahabar.com/AHC09

bakabar.com, BANJARMASIN - Realisasi inflasi Indeks Harga Konsumen pada Mei 2019 mencatat inflasi di Kalimantan Selatan sebesar 0,90 persen (mtm) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,94 persen (mtm).

"Secara umum untuk Mei 2019 masih tetap terkendali," Ucap Kepala perwakilan Bank Indonesia wilayah Kalsel, Herawanto saat temu Wartawan di Cafeteria Lt. 3 KPw Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Selasa (18/6) Siang.

Selanjutnya, Herawanto mengatakan realisasi inflasi Kalsel meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 4,01 persen (yoy) menjadi sebesar 4,7 persen (yoy).

"Inflasi Kalsel berada di peringkat kedua setelah Kaltara (Kalimantan Utara). Hal ini diakibatkan oleh tingginya permintaan terutama dari komoditas pangan," katanya.

Disebutkan, bahan pokok yang berkontribusi sebagai penyumbang inflasi tertinggi saat menyambut Ramadan dan Idul Fitri yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gabus, bawang merah dan ikan nila. Sedangkan bahan pokok yang berkontribusi untuk Mei 2019 ini adalah bawang merah, bawang putih dan beras.

"Pihak Bulog juga sedang memikirkan untuk menjadikan beras-beras lokal menjadi stok bahan pangan. Seperti beras siam, unus, dan mutiara. Karena beras-beras tersebut hanya bisa didapatkan di Kalsel," ujarnya.

Menghadapi hal tersebut, Tim TPID Kalsel telah melakukan upaya untuk mengendalikan inflasi di Kalsel. Melalui strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

"Kita telah melakukan kegiatan pengendalian inflasi seperti melakukan pasar-pasar murah, menyusun Early Warning System (EWS) sebagai indikator kecukupan komoditas pokok, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan stok bahan tercukupi dan kelancaran distribusi. Serta memonitoring produk kebijakan pengendalian harga," jelasnya

Upaya pengendalian inflasi tersebut dilakukan untuk jangka panjang. Disebutkan dua kota penentu inflasi, yaitu daerah Banjarmasin dan Tanjung.

"TPID telah membuat program-program untuk pengendalian inflasi. Selain itu pihak pemerintah seperti Pemda, Pemprov, dan Pemkab juga turut aktif bergerak. Demikian juga Bulog yang aktif melalui penyediaan bahan pokok," tegasnya

Baca Juga: Korban Tenggelam Tak Kunjung Ditemukan, Tim SAR Lakukan Penyisiran

Baca Juga: Disdik Janji Awasi Siswa yang Masuk PPDB Jalur Prestasi

Reporter: AHC09
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner