bakabar.com, BANJARBARU - Pemeprov Kalimantan Selatan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat langkah pengendalian harga komoditas pokok guna menjaga stabilitas inflasi di daerah.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah antisipatif menyusul terjadinya lonjakan inflasi di sejumlah wilayah lain di Tanah Air.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalsel, Subhan Nor Yaumil, memaparkan beberapa provinsi serta kabupaten/kota mengalami kenaikan inflasi yang cukup signifikan seperti Jeneponto, Takalar dan Kediri.
"Daerah dengan inflasi cukup tinggi dipicu oleh kenaikan harga sejumlah komoditas seperti cabai rawit dan telur. Bahkan di Sulawesi, kenaikan mencapai 245 persen dari harga sebelumnya," papar Subhan.
Sedangkan di kalsel, kondisi inflasi diklaim masih relatif terkendali. Namun demikian, seluruh pemangku kepentingan di daerah terus bekerja untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga pangan, khususnya komoditas strategis seperti cabai rawit dan telur.
Langkah antisipasi tersebut juga merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur H Muhidin, "Alhamdulillah harga di Kalsel masih bisa terkendali dan stabil. TPID bekerja maksimal agar posisi tetap aman dan tidak terjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat," paparnya.
Hingga kini, TPID Kalsel terus melakukan pemantauan rutin di lapangan untuk memastikan rantai distribusi pangan berjalan lancar serta kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.









