Bedah strategi Toyota terhadap Avanza baru
Kenapa saya memprediksi Avanza bakal tetap laku, apapun ubahan yang dilakukan Toyota? Boleh dibilang apa yang terjadi sekarang pada Avanza cuma sekedar formalitas.
Toyota yang selalu gembar-gembor akan selalu mendasarkan semua ubahan berdasarkan kemauan pelanggan, dijawab dengan baik dan diplomatis melalui sosok Avanza terbaru ini.
Ya, dari semua bagian pada Avanza yang sudah 15 tahun berkiprah di pasar otomotif Tanah Air, ada satu suara nyaring dari publik yang baru kali ini digubris Toyota; Avanza harus berubah tampangnya.
Yess, cuma tampang lho, sementara beberapa aspek lain semisal spesifikasi, sistem penggerak roda lah, sampai usungan fitur, dianggap masih cukup untuk MPV sejuta umat ini.
Apalagi, Avanza masih unggul dari segi durabilitas yang sudah teruji belasan tahun, serta bengkel resmi yang tersebar di mana-mana, sampai bengkel umum pun bisa meladeni apapun keluhan Avanza, termasuk menyediakan spare parts.
Bayangkan, betapa bodohnya Toyota kalau merubah apa yang selama ini sudah jadi kekuatan dari Avanza; Multifungsi, durabilitas, ketersediaan bengkel dan spare parts, resale value stabil, harga kompetitif.
Jadi, Toyota dengan cerdas memanfaatkan kondisi ini. Apa yang perlu dirubah kalau sekedar mengikuti napsu guna mengimbangi kompetitor yang terus berubah dan menjadikan MPV-nya kekinian, kalau dengan semua ini saja, masih banyak orang beli Avanza.
Toyota sebagai brand besar sudah tau kapan harus ngegas kapan harus ngerem dan gak melulu mengikuti napsunya untuk selalu jadi nomor satu.
"Yang jelas, kami gak akan menghadirkan mobil untuk sekedar mengikuti tren pasar, kami menciptakan mobil berdasarkan masukan dari pelanggan," ujar Henry Tanoto, Wakil Presiden Toyota Astra Motor, yang berulang kali menyebut kalimat yang seperti itu.
Dan konsistensi Toyota terbukti pada Avanza terbaru yang bocorannya sudah mulai banyak terkuak. Tidak ada yang berubah pada Avanza secara basik, hanya memoles tampangnya agar terlihat lebih segar.
Sehingga, platform yang digunakan Avanza saat ini boleh dibilang sebagai platform paling awet di Indonesia, sekaligus dengan ciri khas penggerak roda belakang yang tetap bertahan.
Selain dari hal-hal teknis, pembuktian unggulnya Avanza juga terlihat dari penjualannya sepanjang tahun 2018 lalu.
Memang, beberapa bulan sempat disalip Mitsubishi Xpander, namun tetap saja, dengan penjualan rata-rata perbulan mencapai 6.000an unit, pada akhirnya secara keseluruhan sepanjang tahun 2018 Avanza masih mengungguli penjualan Xpander, meski bedanya tipisâsekitar 5.000an unit saja dari Januari – November.
Jadi, sekali lagi, untuk apa Toyota berusaha mati-matian merubah Avanza yang sudah jelas-jelas masih laku, sementara banyak pabrikan lain sampai harus lebay agar dilirik pasar?
Kalau dibilang Toyota selalu main aman? Itu pendapat yang sangat sangat benar sekali. Toyota belum berubah, masih konvensional, masih bermain aman.
Dan semua itu dibuktikan lewat Avanza terbaru..
Jadi, kalian mau berkomentar apapun terhadap ubahan yang terjadi pada Avanza terbaru ini, selama konsumen masih banyak yang memburunya, Toyota akan bergeming.
So, balik lagi ke judul di atas, Toyota mah bebas, apapun yang dilakukan Toyota terhadap Avanza, mobil sejuta umat #PastiLaku
Baca Juga:Garangnya Penampilan Jimny dengan Konsep Black Bison Edition
Sumber: automotive.uzone.id
Editor: Aprianoor