bakabar.com, JAKARTA – Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad memutuskan untuk pensiun dari cabang olahraga yang membesarkan namanya selama ini. Apa alasannya?
Pernyataan mundur pemain yang akrab dipanggil Owi ini disampaikan melalui akun media sosial resminya @tontowiahmad_, Senin (18/5).
“Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna,” tulisnya.
Meski sudah banyak pengalaman susah senang yang dilaluinya, namun Owi mantap untuk melanjutkan hidup selanjutnya.
“Tapi apapun yang terjadi, saya sangat bersyukur bisa berada di posisi saya sekarang ini. Saya juga mau berterimakasih untuk semua yang sudah mendukung karir saya di bukutangkis selama ini yang tidak bisa saya sebut satu per satu. dan sekarang waktunya saya melanjutkan hidup untuk meraih kesuksesan di bidang lain ???????? #goodbye #retired #athlete#lifemustgoon???? #thanksforallthesupport,” tulis Owi.
Owi menceritakan alasannya pensiun di usianya yang ke-32 tahun adalah karena sudah merasa cukup dengan perolehan prestasi di dunia bulu tangkis.
Pernyataan tersebut ia sampaikan untuk menampik anggapan bahwa ia enggan meneruskan karir profesionalnya karena ketidakcocokan dengan pasangan barunya setelah ditinggalkan Liliyana Natsir yang lebih dulu pensiun tahun 2019.
“Setelah dengan Butet (sapaan Liliyana) rencana ingin main terus, tapi karena berbagai kondisi termasuk status saya dimagangkan di pelatnas itu tentu mengganggu. Jadi pensiun bukan karena Butet, saya merasa sudah cukup, mendapat segalanya di bulu tangkis, dan sudah waktunya saya untuk berhenti,” kata Owi dalam konferensi pers virtual.
Setelah lepas dengan Butet, Owi sempat dipasangkan dengan Winny Oktavina Kandow, dan terakhir dipasangkan dengan Apriyani Rahayu secara tiba-tiba saat tampil di Indonesia Masters 2020 bulan Januari, yang sekaligus menjadi turnamen terakhir yang ia ikuti.
Pria asal Banyumas, Jawa Tengah itu mengaku usianya juga menjadi alasan untuk gantung raket dan ingin menghabiskan lebih banyak waktunya agar bisa lebih dekat dengan keluarga.
Selama menjadi atlet yang bergelimang prestasi, Owi kesulitan untuk bertemu dengan keluarganya karena kegiatan di pelatnas dan persiapan turnamen lebih banyak menyita waktunya.
“Ya sudah cukup lah, ingin punya banyak waktu untuk keluarga. Anak juga suka komplain karena jarang ketemu,” pungkas Owi.
Tontowi, bersama dengan Liliyana, berhasil meraih prestasi tertingginya dengan menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016 saat sukses menekuk ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di babak final dengan skor 21-14, 21-12.
Selain itu, Tontowi/Liliyana juga mencatatkan “hat-trick” gelar juara All England pada 2012-2014, dua gelar di kejuaraan dunia BWF, dan gelar juara lainnya.(ant)
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin