Penyiksaan TKW

TKW Banyuwangi Jadi Korban Penyiksaan, Suami: Ya Allah Kok Bisa Seperti Itu!

Sugimin (46) yang merupakan suami dari Pekerja Rumah Tangga (PRT) asal Banyuwangi mengaku syok mendengar kabar istri tercintanya menjadi korban tindak kekerasan

Featured-Image
Sugimin suami korban memegang foto istrinya yang menjadi korban penganiayaan majikanya di negeri Malaysia (2/5/2023),(foto:apahabar.com/Mohamad Abdul)

bakabar.com, BANYUWANGI - Sugimin (46) yang merupakan suami dari Pekerja Rumah Tangga (PRT) asal Banyuwangi mengaku syok mendengar kabar istri tercintanya menjadi korban tindak kekerasan di Malaysia.

Kepada bakabar.com, Sugimin yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan itu bercerita bahwa dirinya tak menyangka niat baik istrinya untuk mengubah nasib keluarga justru berujung petaka.

Saat awal mendapat telepon dari KBRI di Malaysia tentang kondisi sang istri, tubuh pria berusia 48 tahun itu langsung gemetar. Seketika ia menangis, bercampur bingung, serta tidak tahu harus berbuat apa.

"Ya Allah kok bisa sampai seperti itu istri saya," kata Sugimin kepada bakabar.com, Jumat (5/5).

Baca Juga: TKW Asal Banyuwangi Jadi Korban Penganiayaan di Malaysia, P4MI Selidiki Jalur Pemberangkatan

Saat menerima kabar dari KBRI Malaysia, lanjut Sugimin, dirinya baru pulang bekerja sebagai buruh tani di ladang sawah tetangganya.

"Telpon pertama Awalnya yang angkat anak saya dan dikasih tahu kalau saya sedang di sawah.  Lalu KBRI telpon lagi baru saya yang ngangkat," tuturnya.

Dari cerita Sugimin, istrinya berangkat ke Malaysia karena masalah ekonomi. Namun keinginanya itu sempat ditolak sang suami atau tidak mengijinkan. Tetapi sang istri tercinta tetap kekeh ingin berangkat.

"Waktu itu Saya bilang sabar dulu, rejeki sudah ada yang ngatur. Dan pelan-pelan bangun ekonomi keluarga," jelasnya.

"Karena terus meminta, ya sudah gak apa-apa yang penting hati-hati," imbuhnya.

Baca Juga: DPR Kecam Penyiksaan dan Eksploitasi PRT Asal Banyuwangi di Malaysia

Sugimin mengaku sang istri tergiur berangkat ke luar negeri, atas iming-iming dari seorang teman yang menjadi petugas lapangan (PL).

"Sebelum ada ke inginan ke luar Negeri, saya sama istri jualan cilok di depan sekolahan. Terus ada temannya yang nawarin kerjaan ke luar negeri. Lha istri saya tertarik. Dari situ akhirnya mau berangkat," ungkap Sugimin.

Padahal, menurut Sugimin tawaran ke luar negeri itu sebenarnya tidak begitu jelas. Sebab, Sugimin dan istri tidak tahu berapa upah yang diterima selama bekerja di negara tujuan tersebut.

"Pokoknya, katanya kerja di rumah tangga. Dan kontrak dua tahun. Soal bayaran tidak tahu berapa," ujarnya kepada bakabar.com.

Baca Juga: TKW Korban Wowon Cs Nyaris Dieksekusi Saat Tagih Hasil Penggandaan Uang

Diketahui, IW berangkat keluar negeri pada bulan Februari 2022 lalu dengan maksud membantu ekonomi keluarga. Namun nahas, niat baik tersebut justru berujung petaka.

Saat ini, kondisi korban sudah mulai membaik. Namun untuk kepulangannya belum diketahui secara pasti.

Editor
Komentar
Banner
Banner