bakabar.com, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil mengungkapkan turunnya tingkat kepercayaan kepolisian terhadap publik, seperti terjun bebas tanpa parasut.
Menurutnya, anjloknya kepercayaan masyarakat kepada kepolisian akibat dari munculnya kasus yang menewaskan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, yang tak selesa-selesai.
“Sebelum tragedi Duren Tiga itu, kalau tidak salah kepolisian ada bulan Juni, persentasenya mencapai angka 77 persen, tingkat kepercayaan yang begitu tinggi,” ujarnya dalam rilis survei nasional secara daring, Minggu (27/11).
Berdasarkan hasil survei dari Indikator Politik Indonesia, lembaga yang paling dipercaya publik adlaah TNI dengan persentase 93,4 persen.
Baca Juga: Kasus Pemerkosaan Kapolsek Pinang, Pengamat Anggap Kepolisian Permisif kepada Pelaku
Posisi kedua ditempati oleh Presiden (88 persen), Mahkamah Agung (80,4 persen), Mahkamah Konstitusi (79,6 persen), Kejaksaan Agung (77,5 persen).
Selanjutnya, Pengadilan (76,8 persen), MPR (71,9 persen), KPK (71 persen), DPD (68,7 persen), DPR (64,2 persen). Sementara lembaga Kepolisian memiliki peraentase sebesar 58,1 persen.
“Persentase tersebut yang kemudian memberikan pengaruh terhadap presepsi publik terhadap institusi kepolisian,” ungkapnya.
Baca Juga: Mahfud Soroti Mafia Hukum: Banyak Jaksa dan Polisi 'Dipingpong' Akibat Berantas Korupsi
Selain itu, meningkatkannya posisi TNI sebagai lembaga terpercaya publik. Alasannya adalah karena tidak adanya unsur politik di dalam lembaga tersebut.
Hal itu terjadi setelah reformasi yang terjadi di dalam tubuh TNI pada saat kejatuhan masa orde baru.
“Pada masa orde baru TNI menjadi alat politik dan alat penekan. Untuk itu, pada masa reformasi ini, TNI itu ada di dalam jalur menjaga pertahan, sehingga secara umum tidak berpolitik,” jelasnya.