apahabar, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang terjadi Senin siang (21/11) meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Cianjur Jawa Barat. Puluhan 56 korban dilaporkan tewas. Rumah dan sebagian fasilitas umum juga mengalami kerusakan parah.
Berkaitan dengan itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak gempa agar masyarakat tidak mengalami kesulitan akses makanan dan kebutuhan pokok.
"Ini dalam rangka mempercepat penanganan darurat pascagempa," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin malam, melansir Antara.
Baca Juga: Update Korban Tewas Gempa Cianjur: 56 Orang, 40 di Antaranya Anak-anak
BNPB malam ini, akan melakukan kerja marathon bersama semua pihak terkait untuk membangun tenda darurat bagi pengungsi. Rencananya mereka akan membangun 47 tenda untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak.
Selain itu, mereka juga sudah menyiapkan bantuan logistik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp500 juta, untuk segera diturunkan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan.
Ia mengatakan, rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan mendapat bantuan pembangunan kembali oleh pemerintah, sehingga korban bencana tidak mengalami kesulitan yang berlarut-larut.
"Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah," singkatnya
Baca Juga: Ada Pelapukan Batuan Bukit, Badan Geologi Sebut Cianjur Masuk Kawasan Rawan Bencana
Sejauh ini, bebebernya, ebagian masyarakat di wilayah terdampak telah mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing. Namun mereka meminta warga yang rumahnya rusak parah untuk mengungsi ke posko pengungsia yang sudah disiapkan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa, dapat mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan," katanya.
Suharyanto mengajak semua lapisan masyarakat untuk bahu-mambahu dan terlibat dalam penanganan bencana kemanusiaan ini, sehingga saudara-saudara yang menderita segera pulih.
“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.