Gempa Bencana

Ada Pelapukan Batuan Bukit, Badan Geologi Sebut Cianjur Masuk Kawasan Rawan Bencana

Gempa bumi Cianjur, Jawa Barat telah memakan banyak korban. badan Geologi menjelaskan wilayah ini masuk dalam kawasan rentan bencana.

Featured-Image
Gempa bumi Cianjur yang memakan korban jiwa dan materi (Foto: Bisnis)

apahabar, JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa banyak pemukiman warga Cianjur yang terdampak gempa bumi, masuk dalam sebaran kawasan rawan bencana.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Geologi tersebut, kontur wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang dan terjal dari barisan tenggara Gunung Gede.

"Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara Gunung Gede," demikian keterangan resmi Badan Geologi yang dikutip di Jakarta, Senin (21/11), melansar Antara.

Baca Juga: Soal Gempa Cianjur, Kepala BMKG: Masih Ada Potensi Gempa Susulan!

Wilayah Kabupaten Cianjur secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman. maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya.

Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Banten, Getarannya Hingga ke Jakarta

Menurut Badan Geologi, kejadian gempa bumi tersebut diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Menelusuti lebih jauh, mereka telah mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana guna melakukan pemetaan dampak gempa bumi dan memberikan rekomendasi teknis guna membantu pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi lokasi bencana.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin pada pukul 13.21 WIB. Hingga sore ini, korban meninggal akibat gempa bumi Cianjur mencapai 56 orang.

Editor


Komentar
Banner
Banner