Borneo Hits

Waspada Potensi Gempa Bumi Susulan di Kalsel Akibat Aktivitas Sesar Meratus

Kendati dalam level ringan hingga sedang, masyarakat Kalimantan Selatan diminta tetap mewaspadai potensi gempa bumi susulan.

Featured-Image
BMKG kembali mendeteksi gempa yang terjadi di Kalimantan Selatan, Minggu (18/2). Foto: BMKG

bakabar.com, BANJARBARU - Kendati dalam level ringan hingga sedang, masyarakat Kalimantan Selatan diminta tetap mewaspadai potensi gempa bumi susulan.

Setidaknya dalam sepekan terakhir, terjadi beberapa kali gempa. Kejadian terakhir terdeteksi, Minggu (18/2) dengan magnitudo 3,2 di tenggara Hulu Sungai Tengah (HST).

Terjadi sekitar pukul 12.32 Wita, gempa berlokasi di darat dengan kedalaman 10 km. Namun getaran terasa di Tapin dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) level II hingga III.

Berdasarkan analisis otoritas terkait, gempa bumi yang terjadi belakangan disebabkan aktivitas sesar Pegunungan Meratus.

"Perlu diketahui bahwa masih terdapat beberapa sesar aktif di Kalsel. Di antaranya Meratus, Mangkalihat, dan Tarakan," papar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalsel, Wiji Cahyadi, Senin (19/2).

Pun berdasarkan catatan sejak Januari hingga Februari 2024, terjadi beberapa kali terjadi gempa bumi di Kalsel. Namun yang terbesar terjadi 13 Februari dengan  magnitudo 4,7.

"Sebelumnya telah terjadi beberapa kali gempa dalam skala kecil. Masyarakat tidak begitu merasakan, tetapi tercatat dalam alat deteksi getaran," beber Wiji.

"Artinya Kalsel berpotensi mengalami gempa bumi susulan, tetapi dengan intensitas rendah. Berbeda dengan kejadian gempa di Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara," tegasnya.

Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk tetap mewaspadai kemungkinan gempa bumi susulan.

"Penting untuk harus selalu waspada, karena karakter gempa belum bisa dideteksi. Mulai dari kapan terjadi, hingga kekuatan goncangan," tuntas Wiji.

Editor


Komentar
Banner
Banner