bakabar.com, JAKARTA – Musyawarah Rakyat (Musra) ke-6 di Makassar mengerucutkan tiga tokoh asal Sulawesi Selatan untuk maju menjadi kandidat capres dan cawapres pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketiga tokoh asal Sulsel tersebut di antaranya Andi Amran Sulaiman, Moh. Ramdhan Pomanto, dan Syahrul Yasin Limpo.
“Saya di sini malu-malu hati sebenarnya. Artinya, apalah saya ini. Tapi, namanya suara rakyat, suara anak lorong,” kata Moh Ramdhan Pomanto melansir Antara, Minggu (13/10).
Baca Juga: Direktur LPI Sebut Pemilu 2024 Rawan Politik Identitas
Ramdhan menyebut forum tersebut bukan mobilisasi massa, melainkan untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat terkait calon pemimpin masa depan di pilpres nanti.
Sejauh ini sudah ada nama-nama yang mencuat muncul sebagai capres di antaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno dan lainnya.
Ketua Dewan Pengarah Musra Sulsel ini menuturkan, pertemuan tersebut juga dibatasi dari semula disiapkan 30 ribuan, namun dikurangi karena kondisi saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19. Sedangkan mereka yang datang dari berbagai komunitas, organisasi kepemudaan, bahkan organisasi kemasyarakatan termasuk tokoh pemuda dan masyarakat.
"Ini murni aspirasi. Wakilnya pun macam-macam. Saya juga malu hati (dipilih). Tapi terus terang, lillahi taala kalau saya pernah suruh mereka pilih saya, Tidak ji. Tapi, ini murni aspirasi rakyat, siapa mau tahan," ujar pria yang disapa akrab Danny Pomanto itu.
Baca Juga: Menuju Pilpres 2024, JK Ungkap 4 Kriteria Capres Ideal
Sebagai Ketua Dewan Pembina Projo Sulsel, ia mengatakan, kegiatan Musra kali ini di Makassar adalah wadah bagi rakyat di Sulsel untuk menentukan pilihannya memilih pemimpin bangsa. Selain itu, dari Musra belum ditentukan siapa calon presiden dan wakil presiden, jadi bebas siapa saja diusulkan.
"Sekarang partai-partai sedang mengusulkan calonnya sendiri. Jadi, nanti calon setelah suara partai cukup. Kemudian di KPU juga. Nah, itu baru jalan rambu-rambu (pengawasan). Sekarang rambu-rambunya kan belum jalan. Saya di sini bukan sebagai politisi, tapi sebagai anak lorong," ujar Wali Kota Makassar ini pula.
Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Nasional Musra Panel Barus menjelaskan, Musra adalah bentuk instrumen berdemokrasi. Selain itu, memberikan ruang kepada seluruh rakyat untuk turut terlibat dan berpartisipasi menentukan nasib bangsa ke depan.
Baca Juga: Survei SMRC Munculkan 4 Capres, Buka Peluang Pilpres Dua Kali Putaran
"Intinya, memberikan ruang sebesar-besarnya bagi rakyat, tentang bagaimana harapannya, siapa tokoh harapan mereka akan memimpin Indonesia ke depan. Mungkin kita akan umumkan hari Senin hasil rekapitulasi Musra di Makassar," katanya menambahkan.
Musra ke-6 di Makassar menghadirkan tiga panelis yakni Dr H Adi Suryadi Culla, Dr Chaerul Amir, dan Achmar Nur Harun Ar Rasyid dengan topik agenda kebangsaan dan program prioritas harapan rakyat, karakteristik kepemimpinan harapan rakyat, dan nama-nama capres dan cawapres harapan rakyat.