bakabar.com, JAKARTA - Sebanyak 385 warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan yang tiba di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (28/4). WNI yang tiba di Asrama Haji Pondok Gede langsung melakukan swab antigen. Namun, petugas belum membeberkan data asal daerah WNI tersebut lantaran masih proses pendataan dan screening.
"Masih dalam pendataan mohon bersabar, nanti akan kami rilis nanti secara terbuka, saat ini ada 248 perempuan, 137 laki-laki, dan ada 23 balita," ujar Asdep Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), Nelwan Harahap di Asrama Haji, Jumat (28/4).
WNI yang baru tiba di Asrama Haji tidak diperbolehkan langsung pulang ke daerah masing-masing. Mereka harus menjalani karantina terlebih dahulu selama lima hari. Selama karantina, para WNI akan diperiksa kesehatannya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: 385 WNI dari Sudan Tiba di Asrama Pondok Gede
"Satu tower ada yang tower khusus keluarga di sini (Asrama Haji), ada tower yang khusus perempuan dan khusus laki-laki, dan juga akan ada taman bermain untuk anak-anak. Kami perlakukan perlakuan khusus pada kelompok-kelompok yang membutuhkan spesifik seperti balita," ujar Nelwan.
Sementara untuk kebutuhan logistik, pihak Kemensos memberikan bantuan makanan tiga kali sehari, selama 5 hari masa karatina. Sedangkan untuk balita, disediakan kebutuhan bayi seperti susu, diapers, dan pakaian.
"Yang pertama tentunya makan pagi, siang, dan malam itu sudah disiapkan," ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam, Mira Riyati Kurniasih, di Asrama Haji, Jumat (28/4).
Baca Juga: Mahasiswa WNI di Tengah Konflik Sudan Harus Pulang Jelang Ujian Akhir
Selain itu, para WNI dari Sudan tersebut akan didampingi oleh psikolog. Konflik bersenjata di Sudan tersebut memberi dampak psikologi bagi WNI tersebut. Banyak mereka yang trauma karena suara tembakan di Khartoum.
"Kita sudah menyiapkan 7 psikolog dan juga ada permainan untukuntuk healing anak-anak," pungkas Mira.