Rekomendasi Film

The Nun 2 Masih di Bawah Bayang-bayang The Equalizer 3

Industri perfilman saat ini tengah diramaikan dengan persaingan antara sekuel dari dua franchise besar, yaitu The Nun 2 dan The Equalizer 3.

Featured-Image
Poster The Nun 2 resmi dirilis. Foto: Instagram/thenun2

bakabar.com, JAKARTA Industri perfilman saat ini tengah diramaikan dengan persaingan antara sekuel dari dua franchise besar, yaitu The Nun 2 dan The Equalizer 3.

Meski tidak seheboh seperti persaingan antara Barbie dan Oppenhaimer, namun bagi rumah produksi film Sony Pictures dan Warner Bros hal itu dinilai cukup krusial.

Pasalnya, jika The Nun 2 berhasil memperoleh kesuksesan maka hal itu akan menjadi dominasi baru bagi Warner Bros di era industri perfilman pasca pandemi Covid-19, setelah Barbie.

Melansir dari Variety, The Nun 2 sukses meraih pendapatan mencapai USD32,6 juta atau setara Rp500,8 miliar (kurs Rp15.362 per Dollar) dalam empat hari penayangan perdana.

Sementara The Equalizer 3 hanya mampu meraih pendapatan sebesar USD12,1 juta (Rp185,8 miliar) pada minggu kedua penayangan film.

Baca Juga: The Nun 2 Tampilkan Teror yang Bikin Ngeri, Anak-anak Tak disarankan Menonton

Meski begitu, bila dibandingkan pada perolehan minggu pertama, The Equalizer 3 masih lebih sukses dari The Nun 2. Pasalnya film yang dibintangi oleh Denzel Washington itu, berhasil memperoleh pendapatan sebesar USD42 juta (Rp645 miliar) pada penayangan minggu pertama.

Sejumlah pihak mengungkapkan bahwa kesuksesan dari The Equalizer 3 terjadi akibat dari tingginya popularitas dari Denzel Washington. Hal itu berdampak pada besarnya minat penonton untuk menyaksikan film tersebut.

Di sisi lain, film The Equalizer 3 mendapat cukup banyak sambutan baik. Melansir dari laman Rotten tomatoes, film itu sukses mendapat skor 74 persen. Skor itu menandakan 74 persen kritikus sangat menyukai The Equalizer 3.

Kemudian dari laman IMDB, The Equalizer 3 juga sukses mendapat skor 7.1/10 yang menguatkan pendapat bahwa film tersebut sukses menawarkan cerita terbaik dari perjalanan Robert McCall.

Editor


Komentar
Banner
Banner