bakabar.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi Covid-19 masih jauh untuk menjadi penyakit endemik. Sebab virus ini masih dapat memicu wabah besar di seluruh dunia.
Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan mengatakan salah jika masyarakat berpikir bahwa Covid-19 mereda dan menjadi endemik artinya akhir dari masalah.
“Saya tentu tidak percaya kita telah mencapai sesuatu yang mendekati situasi endemik dengan virus ini,” kata Ryan dalam sesi tanya jawab di saluran media sosial WHO, seperti dilansir dari CNBCIndonesia, Minggu (17/4/2022).
“Itu belum menjadi penyakit endemi,” tegasnya.
Ryan mengatakan virus corona belum masuk ke pola penyakit musiman atau penularan apa pun. Ia juga mengatakan virus SARS-CoV-2 yang sudah memiliki banyak varain ini tetap mampu menyebabkan wabah besar.
“Jangan percaya endemik sama saja sudah selesai, ringan atau tidak masalah. Itu sama sekali tidak,” kata Ryan, menyebut contoh tuberkulosis dan malaria sebagai penyakit endemik yang masih membunuh jutaan orang per tahun.
Pekan lalu tercatat jumlah kematian Covid-19 terendah sejak pandemi pada awal 2020. Namun, dengan lebih dari 20.000 kematian dilaporkan, Ryan mengatakan “masih terlalu banyak… kita seharusnya bahagia tapi kita tidak boleh puas”.
Ia menjelaskan, begitu penyakit epidemik menetap menjadi pola endemik, seringkali bisa menjadi penyakit anak-anak, seperti campak dan difteri, karena “saat anak baru lahir, mereka rentan”. Ia juga mengatakan jika tingkat vaksinasi turun, seperti yang terjadi pada campak, epidemi bisa pecah lagi.
Sementara Pemimpin Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan virus corona itu terus beredar pada tingkat tinggi, menyebabkan “kematian dan kehancuran dalam jumlah besar”.
“Kita masih berada di tengah pandemi ini. Kita semua berharap tidak demikian. Tapi kami tidak dalam tahap endemik,” katanya.