bakabar.com, BANJARMASIN – Terjerat skandal video syur, striker Real Madrid, Karim Benzema divonis 1 tahun penjara.
Karim Benzema dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Versailles, Prancis, Rabu (24/11).
Benzema dijatuhi hukuman penjara satu tahun plus denda sebesar 75 ribu euro atau sekitar Rp 1,2 miliar.
Menurut laporan Sky Sports, Benzema dinyatakan bersalah karena terlibat dalam percobaan pemerasan terhadap mantan rekan setimnya di timnas Prancis, Mathieu Valbuena, soal rekaman video seks.
Kasus itu telah mencuat pada tahun 2015 ketika video seks milik Mathieu Valbuena tersebar luas.
Jaksa berpendapat Benzema telah mendorong Valbuena untuk membayar sekelompok pemeras untuk menjaga rekaman seksual itu dari mata publik.
Valbuena mengaku sempat menerima beberapa panggilan telepon yang mengancam untuk mengekspos rekaman itu pada Juni 2015.
Valbuena mengatakan kepada pengadilan bahwa si penelepon menginginkan uang dan upaya pemerasan membuatnya takut karier akan berakhir.
Menurut jaksa, Benzema direkrut oleh orang-orang yang diduga merupakan pemeras untuk mendorong Valbuena menyerahkan uang.
Pengadilan memutuskan bahwa Benzema telah melibatkan diri secara pribadi, melalui akal-akalan dan kebohongan, untuk meyakinkan rekan setimnya agar tunduk pada pemerasan.
“Benzema tidak mengetahui manuver yang tepat, tetapi isi obrolannya di Clairfontaine dengan Valbuena menunjukkan dia terlibat secara pribadi,” kata hakim yang memimpin persidangan, dikutip dari Bolasport.
Benzema sendiri tidak hadir di pengadilan karena sedang melakukan persiapan untuk laga kelima Grup D Liga Champions antara Real Madrid dan Sheriff Tiraspol di Bolshaya Sportivnaya, Rabu (24/11) waktu setempat atau Kamis pukul 03.00 WIB.
Pengacara Benzema mengatakan sang striker akan mengajukan banding atas vonis setebal 74 halaman itu.
Berbicara kepada wartawan usai sidang, pengacara Benzema, Sylvain Cormier, mengatakan terkejut dengan hukuman yang sangat berat, tidak adil, dan tidak berdasar.
Adapun Benzema maupun Real Madrid belum menanggapi soal keputusan hakim tersebut.
Pada 2017, Benzema sempat buka mulut bahwa dirinya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap Valbuena.
Menurut Benzema, kasus pemerasan itu hanya bualan Valbuena.
Sejak kasus itu muncul pada 2015, baik Benzema maupun Valbuena diasingkan dari timnas Prancis.
Pengasingan Benzema berakhir ketika dipanggil kembali untuk memperkuat Les Bleus untuk EURO 2020.