bakabar.com, BEKASI - Anak sulung korban tabrakan, Rendra Falentino Simbolon (42) menyebut prajurit TNI, Prada MW sempat berbohong dalam insiden tabrakan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
“Prada MWB sesaat setelah melakukan tabrak lari kepada almarhum bapak ibu saya, melapor kepada istri komandan bahwa dia baru saja menabrak angkot,” kata Rendra, Senin (22/5).
Baca Juga: Prajurit TNI Penabrak Pasutri di Bekasi Ditahan di Denpom Jaya
Kebohongan Prada MW dilakukan saat melaporkan insiden kepada komandannya. Bahkan kebohongannya dipercaya komandannya dan bersikap biasa saja menanggapi insiden kecelakaan maut.
“Setelah viral di media termasuk mobilnya juga terekpos, akhirnya ketahuan. Setelah ketahuan baru diserahkan ke Pomdam,” tuturnya.
Rendra pun menyayangkan sikap tak jujur yang dilakukan Prada MW. Ia berharap terduga pelaku dapat dijerat hukum dengan seberat-beratnya.
“Artinya tidak ada itikad baik untuk menyerahkan diri kan. Kami berharap bisa dihukum seberat-beratnya dan dipecat sebagai prajurit TNI,” ungkap dia.
Baca Juga: Keluarga Korban Tabrak Lari Disatroni Denpom, Diduga Pelaku Oknum TNI
Sebelumnya, Prajurit TNI, Prada MW yang menabrak pasangan suami istri di Bekasi, Kamis (4/5) resmi ditahan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Hamim Tohari mengatakan pelaku yang menabrak pasutri Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) hingga tewas telah ditahan.
"Masalah itu sudah ditangani oleh Denpom Jaya. Tersangka pelaku tabrak lari berinisial Prada MW tersebut sudah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut," kata Hamim, Minggu (7/5).