bakabar.com, CHINA – Terjebak di area pertambangan batubara, belasan penambang tewas menyusul adanya kebocoran gas monoksida.
Peristiwa itu terjadi di tambang batubara Diaoshidong di Chongqing, China, Jumat (4/12) tadi sekira pukul 5 sore waktu setempat.
Tercatat ada 24 penambah terjebak di area pertambangan itu. Akan tetapi ada 18 penambang tewas karena menghirup gas beracun itu, demikian dikutip dari AP.
Seorang penambang ditemukan dalam keadaan hidup setelah kejadian tersebut. Para penyelamat dikabarkan telah mencari lima orang lainnya yang diyakini juga masih hidup.
Pertambangan Diaoshuidong sebenarnya sudah ditutup lebih dari dua bulan lalu. Saat kecelakaan terjadi, perusahaan pengelola sedang membongkar peralatan bawah tanahnya di sana. Penyebab musibah ini sedang diinvestigasi.
Saat ini, petugas tengah menginvestigasi penyebab dari kebocoran karbon monoksida meracuni para penambang itu.
Tambang batubara merupakan industri paling berbahaya di dunia. Dikutip dari kompas.tv, setidaknya 5.000 kematian di tambang batubara terjadi di setiap tahunnya.
Di China sendiri kecelakaan di tambang batubara kerap terjadi karena rendahnya keamanan. Pada 2013, kecelakaan di tambang barubara telah menghilangkan tiga nyawa.
Sedangkan pada 2018 dan juga di Chongqing, tujuh penambang tewas setelah sebuah skip terjatuh di poros tambang.
Sementara itu pada September lalu, 16 pekerja di pinggiran Chongqing terbunuh setelah ban berjalan terbakar.
Kabakaran itu menghasilkan tingkat karbon monoksida berbahaya yang kemudian meracuni para penambang tersebut.
Selanjutnya pada akhir September 2020 ada 16 orang tewas setelah karbon monoksida tingkat tinggi membuat para penambang terperangkap di pertambangan batu bara Songzao, di Chongqing, Cina.
Pertambangan Diaoshuidong dibangun pada 1975 dan dikelola mulai 1998 oleh sebuah perusahaan swasta. Pertambangan Diaoshuidong, yang kandungan gasnya tinggi, per tahunnya menghasilkan 120 ribu ton batu bara.