Regional

Tergiur Tawaran Bansos Mahasiswa Gadungan, Nenek di Banyuwangi Kehilangan Emas Senilai Rp20 Juta

Giyem (70), warga Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Kena tipu oleh dua orang yang mengaku sebagai Mahasiswa sedang melaksanakan ku

Featured-Image
Nenek Giyem menunjukkan hasil tes tulis mengisi kuisioner yang isinya huruf abjad.(9/4/2023),(Foto: Dok. keluarga untuk apahabar.com)

bakabar.com, BANYUWANGI - Giyem (70), warga Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, menjadi korban penipuan oleh dua orang yang mengaku sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di desa tersebut, Minggu (9/4).

Dari peristiwa itu, perhiasan emas senilai Rp20 juta milik nenek Giyem amblas dibawa kabur Kedua pencuri tersebut.

Awal mulanya, kedua pencuri mendatangi rumah perempuan paruh baya mengaku sebagai mahasiswa yang menempuh kegiatan kuliah kerja nyata (KKN).

Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan TPPU Kasus Penipuan Ratusan Jemaah Umrah

Lalu Lewat bantuan dari kampus tempat asal menimba ilmu, mereka menawarkan nenek Giyem paket bantuan sosial yang Isinya berupa makanan kaleng untuk kebutuhan hari raya.

"Dari cerita Nenek (korban) ditawari paket bantuan jajan dua kaleng biskuit untuk hari raya mas," ujar I Putu Manik Gilang (26), cucu nenek Giyem kepada bakabar.com, Senin (10/4).

Gilang mengatakan bahwa kejadian tersebut berlangsung cepat. Seraya memperkenalkan diri dan menawarkan paket bantuan, kedua pelaku masuk ke dalam rumah nenek yang tinggal seorang diri pada pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Pelaku Penipuan Umrah Imingi Korban dengan Cashback

"Iya, dalam penawaran itu terselip syarat yang harus dipenuhi yaitu mahasiswa tersebut harus mencari tiga orang lansia lain sebagai syaraf menerima bantuan," cetusnya

"Nenek saya pun akhirnya tergiur karena syaratnya gampang," kata Gilang.

Selain itu, nenek paruh baya tersebut juga diminta mengisi kuisioner yang isinya huruf abjad. Lalu disebarkan kepada ke tiga orang lansia lain sebagai syarat tambahan.

"Disuruh begitu mas, nenek saya mengiyakan dan langsung disebarkan,"jelasnya.

Diminta Copot Perhiasan untuk Dokumentasi

Singkat cerita, Nenek Giyem berhasil menyelesaikan kuisioner yang diminta kedua pelaku. Kemudian, ia diminta untuk mencopot perhiasan yang menempel untuk keperluan dokumentasi.

"Perhiasan harus dicopot, biar tidak kelihatan orang berada," ungkap Gilang menirukan cerita nenek giyem

"Setelah Dicopot semua perhiasan, gelang sama kalung. Terus difoto yang katanya jadi syarat tambahan lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Modus Penipuan Ajudan Pribadi, Jual Mobil Fiktif

Mengetahui sang korban masuk ke dalam jebakan, pelaku meminta nenek Giyem mengambil kuisioner milik tiga lansia sebelumnya. Karena tak menaruh rasa curiga, ia pun bergegas ke rumah tiga lansia itu.

Namun setelah kembali ke rumah, dua pelaku tersebut sudah tak ada lagi di rumahnya. Apesnya, emas yang dicopot diletakkan di dompet yang ia tinggal di meja. Sehingga, pelaku leluasa mengambil perhiasan nenek Giyem.

Ciri-ciri Pelaku

Dari keterangan sang nenek kepada Gilang, ciri-ciri pelaku berdasarkan penglihatan. Keduanya memiliki perawakan tinggi besar, kulit sawo matang, mengenakan celana krem dan bersepatu.

"Seingat nenek, keduanya menggunakan sepeda motor Honda PCX warna putih dan mengenaka helm berwarna hitam saat datang ke rumah," ungkapnya.

Baca Juga: Penipuan Robot Trading ATG, Polisi Akan Periksa Istri Wahyu Kenzo

Paska kejadian itu, nenek giyem pun melaporkan ke Mapolsek Pesanggaran atas apa yang ia alami.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut.

"Sudah kita terima laporannya. Masih proses penyelidikan," ujar Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan.

Editor
Komentar
Banner
Banner