Habar Pemilu 2024

Tentukan Cawapres Lewat Rekam Jejak, Bukan Hasil Psikotes

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, minta publik untuk mengcek rekam jejak calon presiden daripada hasil tes psikologi.

Featured-Image
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta. Foto: apahabar.com/Aditama

bakabar.com, JAKARTA - Psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, meminta publik untuk mengecek rekam jejak calon wakil presiden (cawapres) daripada hasil tes psikologi.

Analisis Reza didasari keengganan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan detail hasil psikotes atau hasil tes kesehatan capres dan cawapres.

Masyarakat umum hanya mendapatkan kesimpulan terkait rekomendasi kandidat untuk menjadi capres atau cawapres.

"Jangan hanya mengandalkan psikotes. Melainkan cek rekam jejak yang bersangkutan, baik di dunia real maupun virtual," papar Reza kepada bakabar.com, Jumat (25/8).

Reza menilai kepribadian manusia sangat dinamis dan sewaktu-waktu bisa berubah. Sebaliknya faktor interaksi sosial bacapres jauh lebih menentukan kepribadian.

"Kepribadian manusia sangat dinamis. Kondisi esok bisa beda dengan temuan hari ini. Tidak mungkin bacapres yang sekarang terpotret berkepribadian baik akan selama-lamanya berkepribadian baik. Demikian pula sebaliknya," tukas Reza.

Reza menambahkan tes psikologi tak perlu lagi dilakukan, kalau hanya ditujukan menilai kepribadian bacapres terkait.

"Kalau tes ditujukan untuk memotret kepribadian umum, saya justru memandang psikotes sama sekali tidak diperlukan," tegas Reza.

"Kalau psikotes ditujukan memeriksa kewarasan dan kecerdasan, lalu diketahui si bacapres memiliki gangguan mental dan tingkat kecerdasan yang menghambat kinerja, sebaiknya temuan konkrit jangan diumumkan ke publik," tandasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner