Hilirisasi Minerba

Temuan ESDM, Hilirasasi Nikel Paling Progresif Dibanding Mineral Lainnya

Kementerian ESDM menilai Perkembangan hilirisasi industri Mineral dan Batubara (Minerba) yang paling cepat adalah hilirisasi nikel.

Featured-Image
Morowali juga termasuk daerah dengan cadangan nikel terbesar di Indonesia. Foto: Morowalikab.go.id

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian ESDM menilai Perkembangan hilirisasi industri Mineral dan Batubara (Minerba) yang paling cepat adalah hilirisasi nikel. Dalam waktu singkat, belasan smelter nikel akan hadir untuk mendukung produksi baterai kendaraan listrik. 

Staf Khusus (Stafsus) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Irwandy Arif mengungkapkan sedikitnya terdapat 100 smelter yang menghasilkan produk Nickel Pig Iron (NPI) dan feronikel.

"Memang kalau kita lihat yang paling pesat perkembangannya hilirisasi nikel, sudah lebih dari 100 smelter yang ada yang mengarah kepada industri besi baja, dengan produk Nickel Pig Iron (NPI) dan feronikel," ujar Irwandy dalam webinar bertajuk Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah di Jakarta, Senin (12/6). 

Sementara itu, terkait hilirisasi bauksit, tercatat sudah ada 4 perusahaan yang menghasilkan alumina dari bauksit. Pada tahun ini ditargetkan ada 12 smelter bauksit yang siap beroperasi.

Baca Juga: Pembangunan Smelter Freeport, ESDM: Ada Masalah Terkait Waktu

"Jadi, dari industri bauksit ini ada 4 perusahaan sudah menghasilkan dari bijih bauksit ke alumina. Kemudian ada beberapa 1 atau 2, satu sudah eksis menghasilkan dari alumina ke alumunium, dan satu lagi berkembang di Kalimantan Utara untuk menghasilkan aluminium" ujarnya.

Sedangkan untuk tembaga, kata Irwandi, terdapat 3 perusahaan besar yang terlibat dalam hilirisasi industri tembaga, yakni PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk.

"Yang sudah berjalan ada 2, yaitu smelter yang ada di Gresik milik Freeport dan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Nusa Tenggara Barat," ujarnya.

Baca Juga: Menteri ESDM: Progres Lima Smelter Mineral Logam di Atas 50 Persen

Adapun terkait hilirisasi industri bijih besi dan seng, saat ini sedang dalam proses pembangunan. Karena itu, pemerintah terus mendorong perusahaan-perusahaan yang sedang membangun smelter dua komoditas tersebut agar bisa beroperasi secepatnya.

"Perlu dorongan Pemerintah untuk mereka-mereka yang sedang membangun smelter," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner