Pemprov Kalsel

Tekan Tekan Inflasi, Begini Cara Pemprov Kalsel

Angka inflasi di dua kabupaten/kota di Kalsel masih tinggi. Yakni di Banjarmasin dan Kotabaru.

Featured-Image
Kadisdag Kalsel, Birhasani di pasar murah Banjarmasin. Foto: MC Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Angka inflasi di dua kabupaten/kota di Kalsel masih tinggi. Yakni di Banjarmasin dan Kotabaru.

Demi menekan inflasi di Banjarmasin, TPID Kalsel mengadakan pasar murah dan operasi pasar khusus di Kota Seribu Sungai itu.

Pasar murah dan operasi pasar ini bekerja sama dengan instansi terkait dan distributor. Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari. Mulai 27 hingga 29 Januari 2023.

Di pasar murah ini ada beberapa komoditas bahan pokok yang dijual di bawah harga pasar. "Seperti gula, tepung, minyak goreng, bawang, dan cabai,” kata Kadisdag Kalsel, Birhasani, Sabtu (28/1).

Birhasani mengatakan, selain pasar murah, di Banjarmasin juga ada operasi pasar khusus beras dari Bulog Kalsel yang menyediakan sekitar 20 ton beras dan dijual dengan harga Rp42.500,00 per lima kilogram.

“Namun pembelian beras ini dibatasi, satu orang hanya dapat membeli dua kantong beras dan harus membawa fotokopi KTP,” tutupnya.

Kepala Perwakilan BI Kalsel, Wahyu Pratomo sangat mendukung upaya pemerintah daerah untuk menyediakan bahan pokok seperti operasi pasar ini.

Menurutnya, operasi pasar ini salah satu upaya untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau sekaligus membantu untuk mengendalikan inflasi.

Pada September 2022 lalu, inflasi Kalsel menjadi perhatian pemerintah pusat. Namun sekarang sudah mengalami penurunan.

“Penurunan ini berkat upaya bersama semua dinas dan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi,” klaimnya.

Selain itu, Wahyu menyampaikan operasi pasar murah ini hanya salah satu dari beberapa strategi pengendalian inflasi, terutama strategi jangka pendek.

Editor


Komentar
Banner
Banner