Piala Dunia U-17

Tekad Timnas Mali Ukir Sejarah di Piala Dunia U-17 Indonesia

Pelatih Timnas Mali U-17, Soumaila Koulibaly ingin membawa tim asuhannya menorehkan sejarah di Piala Dunia U-17 dengan meraih trofi bergengsi usia muda

Featured-Image
Pelatih dan Penggawa timnas Mali bertekad cetak sejarah baru di ajang Piala Dunia U-17. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Pelatih Timnas Mali U-17, Soumaila Koulibaly ingin membawa tim asuhannya menorehkan sejarah di Piala Dunia U-17 dengan meraih trofi bergengsi usia muda tersebut.

Sebagai satu-satunya tim asal Afrika di semifinal Piala Dunia U-17, Mali ingin merebut trofi kejuaraan dan melampaui capaian terbaik ketika menjadirunner-upedisi 2015 yang berlangsung di Chile.

"Kami sudah bekerja keras agar bisa sampai di sini. Kami satu-satunya tim dari Afrika yang mencapai semifinal ini," kata Koulibaly dikutip Selasa (28/11), seperti dilansir Antara.

"Tentu kami ingin melanjutkan langkah kami dengan para pemain muda ini. Tampil di Piala Dunia tentu mimpi kami adalah meraih trofi. Di sini kami berupaya untuk mencetak gol di laga nanti," sambungnya.

Baca Juga: Gemilang di Indonesia, Claudio Echeverri Jadi Rebutan Raksasa Spanyol

Adapun, pada babak semifinal Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, timnas Mali akan bertemu lawan tangguh yakni timnas Prancis.

Sang lawan, Prancis jelas bukan lawan enteng karena tim berjuluk Les Bleus muda itu berstatus sebagai tim yang mempunyai pertahanan terbaik karena hingga kini menjadi satu-satunya tim yang belum kemasukan gol.

Namun, Mali merupakan salah satu tim paling produktif selama Piala Dunia U-17 dengan 14 gol.

Wakil Afrika itu menempatkan tiga pemainnya di barisan pencetak gol terbanyak yakni Ibrahim Diarra, Muhamoud Barry, dan Mamadaou Doumbia dengan masing-masing tiga gol.

"Ini akan jadi pertandingan yang sulit. Prancis sudah melewati itu saat melawan Uzbekistan di pertandingan yang sangat melelahkan. Tetapi kami juga bisa mengalahkan Maroko dengan ofensif," ujar Koulibaly.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Gagal di Piala Dunia, Menpora: Seri Sudah Bagus

"Dengan segala hal yang sudah kami prediksi sebelumnya, tentu kami akan mempersiapkan segalanya, karena laga ini akan menjadi laga yang terbuka," lanjutnya.

Sementara itu, dari sisi pemain, Ibrahim Diarra menegaskan dirinya tidak ingin mengulangi kegagalan pada Piala Afrika U-17 (CAF) di Aljazair, Mei 2023 silam.

Terlebih, ketika itu Mali terhenti di semifinal usai dikandaskan Maroko melalui drama adu penalti dengan skor akhir 5-6 setelah bermain 0-0 hingga babakextra time.

"Di Piala Afrika, saya dan Ibrahim (Kanate) sama-sama gagal mengeksekusi penalti, tetapi itulah sepak bola, dan kami tidak menyerah. Kami bangkit kembali, dan itu bagus. Kami pun sebelum laga (perempat final), juga telah berkata satu sama lain bahwa kita tidak akan mengulangi hal itu," kata Diarra.

Editor


Komentar
Banner
Banner