bakabar.com, PALANGKA RAYA – Teka-teki serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mulai terkuak.
Puing logam berukuran besar tersebut diduga kuat bagian dari badan roket Cina yang meledak April silam.
“Diperkirakan bahwa serpihan benda yang menyerupai badan pesawat tersebut merupakan bagian dari badan roket milik China yang meledak di angkasa dan jatuh di perairan Laut Jawa dan terbawa ombak terdampar di Teluk Ranggau, Desa Sei Cabang Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar,” kata Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmansyah kepada wartawan, Rabu (6/1), dilansir Detik.com.
Polisi menyelidiki temuan logo CNSA pada serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di pantai berlumpur itu.
CNSA bisa merupakan singkatan dari China National Space Administration, yaitu badan antariksa nasional Cina yang bertanggung jawab untuk program luar angkasa nasional dan bertanggung jawab untuk perencanaan dan pengembangan kegiatan luar angkasa. Logo CNSA mirip bintang dengan tulisan CNSA yang dikelilingi gambar padi.
Serpihan material, kata Devy, dan beberapa temuan di TKP saat ini masih diamankan di Pos TNI AL Kumai.
“Menunggu kedatangan tim KNKT,” ujarnya.
Warga Kotawaringin Barat digemparkan oleh temuan benda menyerupai badan pesawat di Dusun Teluk Raggau, Kumai.
Temuan benda tersebut bermula dari salah seorang warga bernama Arfandi yang sedang memancing bersama sanak keluarganya, pada hari Jumat (1/1) lalu.
Arfandi melihat benda yang diduga serpihan bangkai pesawat, hingga keesokan harinya mereka kembali ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan.
“Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom alumunium atau sejenis plat alumunium,” kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Rabu (6/1) dilansir Antara.
Kemudian, temuan lainnya di lokasi terpisah dengan jarak kurang lebih sekitar 500 meter dari benda yang diduga bagian dari pesawat berupa pelampung dan wearpack dengan merk YUAN WANG HAI PANAMA.
Hendra menyatakan di lokasi kondisi pantai dasar lumpur dengan kedalaman 60-140 centimeter pada saat surut terendah.
Rute terdekat efektif melalui teluk keramat PT Kumai Sentosa blok 70, selanjutnya lewat saluran irigasi menggunakan klotok milik perusahaan ke blok 77.
“Sedangkan, untuk gelombang radio milik perusahaan 149.600,” ungkapnya.
Tim gabungan baik dari Basarnas, Polairud Polda Kalteng, Pos AL Kumai, Satpolairut Polres Kobar, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai dan masyarakat bahu membahu mengamankan dugaan serpihan bangkai pesawat itu di lokasi kejadian.