Hot Borneo

Teka-teki Lubang Maut Eks Tambang Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Siapa bertanggung jawab atas tiga kematian di lubang bekas tambang Jalan Sirkuit, Sungai…

Featured-Image
Sudah tiga nyawa melayang di lubang bekas tambang Jalan Sirkuit, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru ini. Foto: Relawan emergensi untuk apahabar.com

bakabar.com, BANJARBARU – Siapa bertanggung jawab atas tiga kematian di lubang bekas tambang Jalan Sirkuit, Sungai Ulin Banjarbaru?

bakabar.com menyodorkan pertanyaan tersebut ke sejumlah pejabat terkait baik di level kota maupun provinsi. Nyaris serupa, semuanya sama-sama tak tahu menahu.

Kepala Seksi Minerba Dinas ESDM Kalsel, Endarto mengatakan Banjarbaru sedianya tidak terdapat izin tambang batu bara maupun galian tipe C.

“Kalau sesuai RTRW Banjarbaru, yang saya tahu tidak boleh ada galian C,” katanya dihubungi bakabar.com via seluler, Sabtu malam (10/9).

Lantas mengapa bisa ada lubang menganga di kawasan Sirkuit Sungai Ulin? Endarto mengaku tidak tahu.

Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono juga serupa mengatakan izin galian C sudah tidak ada di Kota Idaman.

“Tak ada lagi,” singkatnya yang sedang berada di kampung halaman.

Senada, Wartono pun tak bisa menjawab pertanyaan siapa yang bertanggung jawab atas tewasnya dua bocah.

2 Bocah Banjarbaru Tewas di Lubang Tambang, Siapa Bertanggung Jawab?

Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Banjarbaru, Sahidan mengatakan kewenangannya izin galian C ada di Dinas ESDM Kalsel.

Setahu dia, dulu sempat ada pemanfaatan materiel pematangan lahan. “Namun sejak 2015 sudah dihentikan proses izinnya,” singkatnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, nyawa manusia kembali melayang di lubang bekas galian tambang Sirkuit Sungai Ulin. Dua bocah 9 tahun yang sedang asyik bermain ditemukan tewas.

Kedua bocah tersebut tewas tenggelam setelah asyik bermain-main di sebuah lubang eks tambang pasir di Bukit Sirkuit, Sungai Ulin, Banjarbaru, Jumat sore (9/9).

Tampak tak ada penjagaan di areal kolam tersebut hingga keduanya bisa melenggang bebas bermain bersama. Dalamnya kolam mencapai 10 meter, tim pencari perlu menyelam untuk mengevakuasi keduanya dari dasar kolam.

Ironisnya, ternyata bukan kali ini saja lubang bekas tambang tersebut memakan korban jiwa. Tiga tahun lalu, insiden maut serupa juga pernah terjadi di lokasi yang sama.

Komentar
Banner
Banner