bakabar.com, BANJARMASIN – Sopir angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) di Kalsel terpaksa menaikkan tarif, menyusul naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 3 September tadi.
Misalnya, tarif angkutan Banjarmasin – Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) naik Rp10 ribu dari tarif normal sebelumnya Rp60 ribu. “Sekarang Rp70 ribu,” kata Rahim, dikutip dari Antara, Rabu (7/9).
Kendati begitu, kata pria yang sudah 25 tahun jadi sopir angkutan antarkota di Kalsel ini, tarif itu masih bisa nego.
Pasalnya, kata pria paruh baya berusia 50 tahun ini, sebelum BBM naik, sudah sulit mencari penumpang, apalagi setelah adanya kenaikan sekarang.
“Masih bisa nego. Harga bisa saja turun, tergantung negosiasi antara sopir dan calon penumpang,” imbuh dia.
Saat kondisi sekarang, jelas dia, naiknya harga BBM ini sangat membebani para AKDP dan juga para penumpang.
“Tidak seperti dulu, sekarang sulit cari penumpang. Beban kita ditambah dengan naiknya harga BBM,” ujarnya.
Harga di tingkat eceran untuk pertalite, kata dia, sekarang sudah ada yang tembus Rp14 ribu. Apabila ke SPBU untuk mendapatkan BBM Rp10 ribu maka harus antre.
Namun Rahim harus tetap berjuang demi menafkahi anak yang kini masih SD dan SMA serta kebutuhan rumah tangga.
Untuk menambah penghasilan, Rahim sekarang juga menerima jasa titip barang antarkota. “Tarifnya kita sesuaikan, negosiasi dengan pengirim,” ujarnya.