bakabar.com, JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara dengan luasan hutan tropis terbesar di dunia. Di dalamnya terdapat masyarakat adat dan komunitas lokal yang menghidupi dirinya dari keanekaragaman hayati yang melimpah.
Untuk itu, masyarakat adat dan komunitas lokal perlu diperhatikan, karena mereka bertindak sebagai penjaga alam sekaligus benteng terakhir terhadap perlindungan ekosistem. Perlindungan tersebut, salah satunya didukung dari Dana Nusantara yang memang diperuntukkan bagi mereka.
Direktur Eksekutif Walhi Zenzi Suhadi berharap kehadiran Dana Nusantara mampu menyejahterahkan masyarakat adat dan komunitas lokal sebagai perannya untuk penyangga Bumi sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim saat ini.
"Dana Nusantara dibutuhkan untuk memberikan dukungan pada masyarakat adat dan masyarakat lokal yang selama ini telah membangun ekonomi, pemulihan lingkungan, menjaga hutan, dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim," ungkap Zenzi Suhadi, Selasa (9/5).
Baca Juga: Peluncuran Dana Nusantara, MenkopUKM: Perkuat Ekonomi di Level Grassroot
Menurut Zenzi, kehadiran Dana Nusantara yang akan digunakan oleh masyarakat adat dan masyarakat lokal akan semakin luas di masa depan. Pasalnya, kehadiran mereka semakin diperlukan untuk menjaga alam dan sumber-sumber pangan tersisa di tengah ancaman perubahan iklim dan deforestasi.
"Udara bersih yang kita hirup, pangan yang kita nikmati, karena masyarakat adat dan masyarakat lokal mampu menjaga Bumi dan memproduksi pangan bagi kita," pungkasnya.
Senin (8/5), tiga organisasi yang dikenal memiliki rekam jejak dalam menjaga lingkungan, yakni Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meluncurkan sebuah inisiatif bersama yang diberi nama 'Dana Nusantara'.
Inisiatif itu ditujukan untuk memberikan pendanaan langsung kepada komunitas anggota dari tiga lembaga tersebut, agar mampu bergerak lebih masif dalam menjaga Bumi untuk kelangsungan kehidupan manusia di masa depan.
Baca Juga: Alokasi Dana Iklim, Tiga Organisasi Salurkan Langsung ke Komunitas Lokal
Secara mekanisme, pendanaan tersebut diberikan secara langsung kepada masyarakat adat dan masyarakat lokal tanpa melalui perantara. Ini merupakan bagian dari komitmen Indigenous Peoples and Local Communities (IPLCs) Forest Tenure Pledge pada Conference of the Parties 26 (COP26) di Glasgow pada 2021 lalu.
Dalam forum tersebut, sejumlah lembaga donor dan filantropis berkomitmen untuk meningkatkan dukungan langsung untuk masyarakat adat dan komunitas lokal yang mencapai senilai USD 1,7 miliar, sebagai bagian dari upaya global untuk mengembalikan hilangnya hutan dan degradasi lahan.