Dana Nusantara

Peluncuran Dana Nusantara, MenkopUKM: Perkuat Ekonomi di Level Grassroot

Pentingnya untuk mendorong ketangguhan dan resiliensi masyarakat adat dan komunitas lokal, tiga organisasi meluncurkan sebuah inisiatif bernama Dana Nusantara.

Featured-Image
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki (Foto:apahabar.com/Daffa)

bakabar.com, JAKARTA - Pentingnya untuk mendorong ketangguhan dan resiliensi masyarakat adat dan komunitas lokal, tiga organisasi yang terdiri dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) meluncurkan sebuah inisiatif bernama 'Dana Nusantara', pada Senin (8/5).

Inisiatif itu bertujuan untuk memberikan pendanaan langsung kepada komunitas anggota dari tiga lembaga tersebut. Dengan demikian, masyarakat adat dan komunitas lokal akan mampu bergerak lebih masif dalam menjaga Bumi untuk kelangsungan kehidupan manusia pada masa depan.

Menanggapi hal itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan dukungannya tentang pentingnya penguatan masyarakat adat dan komunitas lokal. Dengan penguatan itu, akan tercipta pertumbuhan dan kegiatan ekonomi di level grassroot.

"Saya kira, dukungan pembiayaan terkait perkembangan ekonomi masyarakat di level grassroot sangat bagus. Mereka sudah tepat secara bersamaan memperkuat ekonomi supaya lebih konsisten, sustain," ujar Teten di Jakarta, Selasa (9/5).

Baca Juga: Masyarakat Adat Terancam, Tiga NGO Lingkungan Luncurkan 'Dana Nusantara'

Selama ini, kata Teten, aktivitas tiga lembaga tersebut sudah sangat baik, utamanya terkait dengan advokasi di bidang lingkungan, reforma agraria, dan pemberdayaan masyarakat adat.

"Saya kira memang meski mereka selama ini melakukan banyak advokasi di bidang lingkungan, report agraria, pemberdayaan dan lain sebagainya," ungkapnya.

Selanjutnya, Teten menyebut kehadiran Dana Nusantara sudah tepat karena secara bersamaan akan memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat tapak agar lebih konsisten dan sustain (berkelanjutan).

"Karena untuk melakukan kebijakan perubahan sosial atau ekonomi perlu waktu panjang, dan ini sebenarnya bisa dikolaborasikan dengan program yg ada di pemerintah," ungkapTeten.

Baca Juga: Alokasi Dana Iklim, Tiga Organisasi Salurkan Langsung ke Komunitas Lokal

Sementara itu, perubahan selalu membutuhkan waktu yang panjang. Itulah sebabnya, inisiatif-inisiatif seperti ini, menurut Teten harus selalu didorong. "Karena untuk melakukan kebijakan perubahan sosial/ekonomi perlu waktu panjang," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner