Serangan Siber

Tangkal Serangan Siber, Kemenko Marves Luncurkan MARVES CSIRT

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meluncurkan Marves Computer Security Incident Response Team (MARVES CSIRT).

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meluncurkan Marves Computer Security Incident Response Team (MARVES CSIRT). Layanan itu diperlukan dalam rangka menangkal serangan siber.

Sekretaris Menko (Sesmenko) Marves Ayodhia Kalake menjelaskan, serangan siber kini marak terjadi. Bahkan sasarannya tidak hanya data pribadi, melainkan juga menyerang insitusi, baik lembaga swasta, perbankan bahkan lembaga pemerintah.

"Sebab itu, penting adanya MARVEST CSIRT ini,” ujar Ayodhia dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (2/8).

Baca Juga: Keamanan Siber, Kemenko Ekonomi Prioritaskan Guna Percepat Digitalisasi

Maraknya serangkaian serangan siber yang terjadi akhir-akhir ini, menurut Ayodhia merupakan bukti betapa pentingnya memperkuat keamanan, khususnya di Kemenko Marves.

Oleh karena itu, ia mendukung pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber/CSIRT (Computer Security Incident Response Team). Hal itu, menurut Ayodhia sudah sesuai dengan Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE, bahwa setiap instansi Pusat/Daerah harus menerapkan keamanan SPBE. 

Tak hanya itu, pembentukan tim itu turut mendukung Perpres Nomor 71 Tahun 2019, bahwa penyelenggara sistem elektronik wajib menyediakan sistem pengamanan yang mencakup prosedur dan sistem pencegahan.

Baca Juga: Risiko Kejahatan Siber, Kemenko Ekonomi Imbau Masyarakat Berhati-Hati

"Dan penanggulangan terhadap ancaman dan serangan yang menimbulkan gangguan, kegagalan dan kerugian,” imbuhnya.

Sebagai informasi, MARVES CSIRT merupakan suatu tim atau entitas yang terdiri atas, para praktisi siber di Kemenko Marves yang menyediakan dukungan dan layanan untuk mencegah, mengelola, dan menanggapi adanya insiden-insiden dalam bidang keamanan informasi komputer. 

Setelah terbentuk, tim tersebut harus mampu memberikan tiga layanan utama yakni layanan reaktif, layanan proaktif, serta layanan peningkatan kualitas kemanan. Agar lebih efektif dan efisien dalam melakukan manajemen kemanan siber.

Editor
Komentar
Banner
Banner