bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) siap mempromosikan produk-produk lokal dalam perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
"Kita nanti akan mendorong dan menggencarkan produk-produk dalam negeri untuk digunakan dan dipromosikan pada Piala Dunia U-17," ujar Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu di Jakarta, Sabtu (8/7).
Odo menambahkan, salah satu strateginya adalah menggunakan dan mempromosikan produk baju dalam negeri, souvenir, dan produk-produk lokal lainnya terutama UMKM.
"Kita harus memperkenalkan produk dan jasa dalam negeri, kemudian menggunakan produk-produk karya anak bangsa, dan membiasakan untuk membeli produk dalam negeri," katanya.
Baca Juga: Gibran Pede Ganjar Restui Stadion Manahan Jadi Venue Piala Dunia U-17
Kemenko Marves siap berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam mendukung Piala Dunia U-17. Dalam rangka meningkatkan kemajuan UMKM, Kemenko Marves bekerja sama dengan semua pihak, di mana pemerintah menyalurkan dana triliunan rupiah kepada pelaku UMKM.
"Sebagaimana arahan Presiden RI, sekitar 95 persen dari belanja pemerintah pusat dan daerah harus produk dalam negeri," kata Odo.
Dewan FIFA sebelumnya menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, dan sejauh ini induk organisasi sepak bola dunia itu masih mengagendakan kejuaraan tersebut berlangsung 10 November hingga 2 Desember 2023.
Baca Juga: Piala Dunia U-17, Kemenparekraf: Jangan Bentrok dengan Konser Coldplay
Tuan rumah Piala Dunia U-17 2021 sebelumnya dipercayakan kepada Peru, melalui pertemuan Dewan FIFA di China pada 24 Oktober 2019. Namun batal berlangsung pada 2021 karena pandemi COVID-19. Peru kemudian mendapat hak menjadi tuan rumah turnamen serupa pada 2023, namun kembali gagal karena masalah infrastruktur.
Indonesia sendiri sebelumnya berstatus tuan rumah Piala Dunia U-20 yang mestinya berlangsung pada Mei silam. Namun berbagai penolakan yang ada dari sejumlah elemen masyarakat Indonesia terkait kedatangan timnas Israel, membuat FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi tersebut pada pertengahan April.