bakabar.com, JEMBER - Seorang karyawan swasta Senyum Media di Kabupaten Jember, Dimas Aldi Pratama tak mengira bila peringatan klakson yang ia berikan kepada sejumlah pelajar mengakibatkan dirinya dihajar hingga babak belur.
Dimas dikeroyok 10 remaja yang masih mengenakan seragam, hanya karena tak terima diklakson.
Kapolsek Sumbersari, Kompol Sugeng Piyanto, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat korban berangkat ke tempat kerjanya sekitar pukul 16.30 WIB.
Sesampai di Jalan Mastrip, Kelurahan Tegalgede, ia membunyikan klaksonnya setelah melihat sejumlah pelajar yang naik motor memenuhi separuh jalan.
Baca Juga: Pelajar 9 Tahun Hanyut di Sungai Bedadung Jember, Pencarian Terus Dilakukan
Namun setelah ia mendahului rombongan pelajar, sesampai di lampu merah Mastrip para pelajar memepet korban untuk menepi ke jalan arah timur hingga kawasan rumah makan.
Setelah berhenti di depan rumah makan, korban dan sejumlah pelajar cek cok, salah satu pelaku memukul dan teman yang lain ikut mengeroyok. Sugeng memastikan bahwa korban tidak mengenal para pelaku.
"Dikeroyok oleh 10 anak muda yang dia tidak kenal, dari ciri ciri maupun nama namanya. Kejadiannya kemarin sore, dilaporkan ke Polsek tadi malam," kata Sugeng saat dihubungi bakabar.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/2).
Baca Juga: Atasi Masalah Kemiskinan, PBNU Jadikan Jember sebagai Pilot Project BUMNU
Sugeng mengatakan saat melapor korban sudah tidak berlumuran darah dan dalam keadaan bersih. Untuk itu korban diminta menjalani visum ke Puskesmas.
"Kami masih menunggu hasil visum. Dari pemeriksaan sejumlah saksi, kami masih mendalami untuk penyelidikan mereka dari kelompok mana," jelasnya.
"Informasi dari korban, kelompok dari pelajar," tambahnya.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian bibir, memar di pipi, benjol di kepala dan sejumlah bagian lengan kanan kirinya.