bakabar.com, JEMBER - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadikan Kabupaten Jember sebagai pilot project pembangunan Badan Usaha Milik NU (BUMNU). Badan usaha yang berada di Jl. Gajah Mada No.156 Kaliwates-Jember rencananya bakal dibuka pada pekan ini.
Ketua Tanfidziyah PBNU, Alissa Wahid mengatakan program tersebut merupakan tekat PBNU untuk mendorong perekonomian mikro di Jember. Dari catatannya, masih banyak masyarakat NU yang masuk dalam kategori miskin.
"Masuk abad kedua NU, Kemiskinan masih cukup tinggi di kalangan Nahdlatul ulama. Jadi BUMNU jadi salah satu spirit baru," kata Alissa Wahid kepada bakabar.com, Senin (6/2).
Baca Juga: 5 Gudang Tembakau di Jember Ludes Terbakar, Warga Berhamburan
Menurutnya sejak 100 tahun terakhir, spirit Nahdlatul Ulama untuk memajukan ekonomi tampak redup. Karena itu harus dihidupkan kembali.
Alisa mengatakan BUMNU Jember menyediakan barang grosir logistik, khususnya untuk pedagang kecil, UMKM, pengecer, dan konsumen ritel. Selanjutnya program ini, PBNU menggelontorkan anggaran Rp 15 miliar untuk pembangunan BUMNU Jember.
"Anggaran dari PBNU untuk pembangunan BUMNU Grosir ini Rp 15 miliar, untuk pendirian dan disokong ramai-ramai. Selebihnya rahasia perusahaan," katanya sambil tertawa.
Proyeksi PBNU Bangun 250 BUMNU
Alissa Wahid menerangkan ke depan PBNU akan membangun sebanyak 250 BUMNU di Indonesia bekerja sama dengan BUMN yang dibangun secara bertahap.
"Totalnya 250 titik, kita cicil. Di Jember jadi model," katanya.
Putri pertama Presiden Abdurrahman Wahid tersebut menerangkan produk BUMNU merupakan hasil sinergi dengan supplier produk lokal dan produk milik BUMN.
Selain itu, ia memastikan produk yang dijual di BUMNU akan lebih murah sehingga toko-toko kecil bisa diuntungkan dengan kehadiran BUMNU.
Ke depan, BUMNU di Jember akan menjadi percontohan untuk daerah lain. Setiap daerah sesuai potensinya akan turut dilibatkan untuk kembali menguatkan produk lokal dalam negeri.
Baca Juga: Capaian KB di Jember Rendah, Kepala BKKBN Wajibkan RS Punya Program PKBRS
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mempersilakan para pelaku UMKM menaruh dagangannya di toko grosir BUMNU. Hendy juga memastikan pihak BUMNU tidak mematok tarif untuk UMKM yang ingin menjual produknya di toko BUMNU.
"Di sini gratis untuk UMKM naruh barang. Padahal kalau di tempat lain mahal," katanya.
Hanya saja, pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan kelayakan dari segi kualitas dan kemasan produk UMKM agar tetap bisa bersaing. Sejumlah produk UMKM Jember saat ini sudah tampak masuk di toko BUMNU Jember.
"Kalau harga mahal kualitas tidak bagus tidak boleh, maka kita screening. Harus punya daya saing bagus, kualitas," ujar Hendy.