bakabar.com, BALIKPAPAN – Banyaknya warga yang bergejala memilih melakukan isolasi mandiri menjadi sorotan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungannya ke Balikpapan pada Jumat lalu (6/8) menyarankan agar pasien bergejala yang menjalani isoman untuk pindah ke tempat isolasi terpadu (isoter).
Hal ini pun juga mendapat respon dari pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan dan aparat TNI-Polri. Pasien isolasi mandiri yang menolak dipindahkan ke tempat isoter bakal dijemput aparat.
“Memang ada arahan untuk menjemput pasien isoman yang tak mau pindah ke fasilitas isoter. Tentu saja dengan cara-cara yang humanis,” kata kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Minggu (8/8).
Wanita yang akrab disapa Dio itu mengatakan langkah tersebut agar memutus rantai penularan Covid-19 di Balikpapan. Sebab pasien isoman yang berpindah ke isoter tentu akan mendapat penanganan dan pengawasan yang baik. Sehingga tidak dapat iseng atau nekat keluar rumah yang bisa menyebabkan penularan.
“Kalau isoman bisa saja dia keluar rumah dan malah menularkan ke yang lain. Jadi kalau dia isoman di rumah nanti kasus tidak turun-turun. Hari ketiga keempat bisa jadi keluarga tertular,” ujarnya.
Diketahui hingga saat ini tingkat keterisian fasilitas isoter yang disiapkan Pemkot Balikpapan belum mencapai 100 persen. Mulai dari Embarkasi Haji, Wisma Atlet, Hotel Grand Tiga Mustika dan Wisma Silva Lestari.
“Hari ini BOR kita mencapai 91 persen, naik 1 persen dari kemarin. Nanti kalau tidak cukup pemerintah akan menambah,” pungkasnya.