bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah warga yang berprofesi sebagai pedagang kecil menjerit setelah tak kebagian tabung 'melon' ukuran 3 Kg.
"Kami ini pedagang kecil bagi lah gas ini. Kami berdagang bukan ingin cari kaya. Tapi hanya ingin menyambung hidup. Lihat gara-gara antrian ini jualanku tidak laku,” ungkap Marlina (40), pedagang gorengan.
Baca Juga: Berburu Si 'Melon', Operasi Pasar di Pemurus Dalam Diserbu Warga
Marlina, salah satu warga, kecewa setelah gagal mendapatkan tabung ‘melon’ 3 Kg dalam operasi pasar yang digelar di Kelurahan Pemurus Dalam, Kamis (24/1) siang tadi.
Operasi pasar di kelurahan Pemurus Dalam adalah penyikapan kelangkaan elpiji melon di daerah itu. Puluhan warga sejak pagi sudah antre di halaman kantor kelurahan sambil menenteng tabung gas ukuran ‘melon’.
Mereka beramai-ramai ingin membeli gas bersubsidi tersebut. Namun pihak kelurahan hanya membatasi jumlah gas yang dijual sebanyak 280 tabung.
Tak sedikit warga kecewa bahkan marah karena tak kebagian jatah. Padahal mereka sudah mengantre berjam-jam.
Pihak kelurahan dan agen tak bisa berbuat lain kecuali menganjurkan warga membeli elpiji di tempat lain.
Menurut Lurah Pemurus Dalam Arliansyah, pihaknya hanya bisa mengupayakan 280 tabung saja untuk saat ini.
"Sebenarnya kita sudah upayakan 560 tabung, namun pihak pertamina melalui PT. Akomigas hanya memberi separuhnya saja. Ya mau gimana lagi mas," tutur Arliansyah kepada bakabar.com.
Baca Juga: Warga Kelurahan Kelayan Selatan Rebutan Tabung 'Melon' 3 Kg
Dari pantauan lapangan, harga elpiji di kota Banjarmasin mengalami lonjakan tajam. Harga tabung tabung 'melon' bersubsidi di sana mencapai 35 ribu. Itu pun dengan kondisi stok kosong.
Seperti Marlina, sebagian warga tampak hanya bisa mengelus dada karena mereka tak punya pilihan lain dengan membeli gas non-subsidi.
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah