Sepakbola Internasional

Tak Ingin Kehilangan Secara Gratis, Mbappe di Ultimatum PSG

Kylian Mbappe harus bertindak tegas dengan pilihannya setelah diultimatum pemilik Paris Saint Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi.

Featured-Image
Mbappe Diultimatum PSG mengenai masa depannya. (Foto : twitter/@PSG_english

bakabar.com, JAKARTA - Kylian Mbappe harus bertindak tegas dengan pilihannya setelah diultimatum pemilik Paris Saint Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi.

Penyerang berusia 24 tahun itu kontraknya akan berakhir pada 2024. Jadi, ini menjadi waktu paling krusial terkait masa depan kariernya.

Mbappe telah diberi ultimatum dua minggu oleh Al- Khelaifi. Selama itu, ia harus memutuskan apakah akan memperpanjang kontraknya dengan PSG atau siap untuk hengkang.

Sebab, PSG tak ingin kehilangan aset berharganya pergi secara gratis di musim depan.

Baca Juga: PSG Siap Bangun Kekuataan Baru Bersama Luis Enrique

"Kami ingin ia (Mbappe) bertahan tetapi ia tidak bisa pergi dengan gratis. Jika dia tidak ingin menandatangani kontrak baru, pintunya terbuka," kata Al-Khelaifi dilansir france24.

Mbappe merupakan pemain andalan PSG. Di musim lalu, ia mencetak 29 gol dalam 34 pertandingan Ligue 1.

Total selama enam musim di PSG, Mbappe menghasilkan 212 gol dari 260 pertandingan semua kompetisi. Ia juga mempersembahkan 12 gelar, termasuk lima trofi Ligue 1.

Kepergian Mbappe berhembus kuat. Ia sempat berkomunikasi dengan klub bulan lalu, dan menegaskan keinginannya tak ingin memperpanjang kontraknya.

Baca Juga: Kylian Mbappe Tolak Perpanjang Kontrak, PSG Ketar-ketir

Namun, Mbappe membantah niat pindah ke klub raksasa Spanyol, Real Madrid, yang sebelumnya menunjukkan minat pada pemain yang membawa Prancis juara Piala Dunia 2018 itu.

Situasi seperti itu menimbulkan teka-teki bagi PSG, yang berisiko kehilangan Mbappe tanpa mengembalikan investasi 180 juta euro (2.9 triliun) yang dikluarkan saat mengamankannya dari AS Monaco pada 2017.

Al-Khelaifi sudah jelas dengan ultimatum tersebut. "Kami tidak ingin kehilangan pemain terbaik di dunia secara cuma-cuma, kami tidak bisa melakukan itu," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner