Borneo Hits

Tak Cuma Km 29, Sejumlah Putar Balik di Banjarbaru Ditinjau UIang

Keberadaan U-Turn di beberapa lokasi di Banjarbaru, dikaji ulang Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Selatan.

Featured-Image
Salah satu putar balik di depan Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana yang dinilai rawan kecelakaan lalu lintas. Foto: Google Maps

bakabar.com, BANJARBARU - Tidak cuma di Kilometer 29, sejumlah putar balik atau u-turn di Jalan Ahmad Yani ditinjau ulang Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Selatan.

Lokasi tersebut tersebar mulai Kilometer 18 sampai Bundaran Simpang Empat Banjarbaru. Hal ini dilakukan lantaran jumlah kecelakaan lalu lintas di titik-tik tersebut.

"Berdasarkan hasil kajian, sejumlah u-turn justru menjadi titik rawan kecelakaan," papar Dani Caevan dari BPTD Kelas II Kalsel.

"Selain di depan Pemakaman Umum di Jalan Ahmad Yani Km 29, juga Carakajaya di Jalan Ahmad Yani Km 22 dan depan Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana," jelasnya.

Rencana penanganan u-turn yang menjadi titik rawan kecelakaan segera diekspos Juni 2024 mendatang.

"Lokasi yang sering terjadi kecelakaan bisa dikatakan masuk kawasan tingkat kecelakaan tinggi. Namun pengkajian masih dilakukan dan kami terus berupaya menemukan solusi terbaik," jelas Dani.

Baca Juga: Sering Makan Korban, U-Turn Depan TPU Km 29 Banjarbaru Segera Ditutup

"Tentunya u-turn yang sering memakan korban sudah semestinya ditutup. Salah satunya di Kilometer 29 yang ditutup dan dialihkan," tambahnya.

Sementara Satlantas Polres Banjarbaru mendukung mitigasi kecelakaan lalu lintas yang dilakukan BPTD Kelas II Kalsel maupun Dinas Perhubungan Banjarbaru.

"Memang u-turn di Km 29 sudah rawan kecelakaan, sehingga sangat layak ditutup maupun dipindah ke lokasi yang lebih aman," sahut Kanit Patwal Satlantas Polres Banjarbaru Iptu Rahmad.

Diyakini kondisi jalan yang menurun dari arah Banjarmasin menuju Banjarbaru membuat pengendara lalai mengontrol kecepatan kendaraan.

"Salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kurang tertib berlalu lintas. Kemudian jalan menurun dan lurus cenderung membuat pengendara memacu kendaraan," beber Rahmad.

"Padahal sewaktu-waktu terdapat kendaraan yang akan berputar arah di u-turn. Kalau pengendara lain terlalu kencang di jalur lurus, besar kemungkinan tidak sempat melalukan pengereman," tutupnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner