bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan pupuk bersubsidi untuk para petani pada tahun ini jumlahnya tidak turun, tapi harus bertambah.
"Pupuk tidak berkurang dari yang dulu. Ada sembilan juta (ton) sama dengan (tahun) yang lalu, bahkan tahun lalu hanya 8,2 juta ton pupuk," ungkapnya di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/1).
Pupuk subsidi yang sebelumnya menyasar 70 komoditas pertanian, pada tahun 2023 hanya menyisakan sembilan komoditas utama saja yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao.
Syahrul Yasin mengakui bahwa sembilan juta ton pupuk yang dipasok ke petani masih jauh dari angka kebutuhan yang berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) mencapai 24 juta ton.
Baca Juga: Indonesia Siapkan Stok Pupuk Subsidi 1,45 Juta Ton
"Memang kurang, yang dibutuhkan sesuai RDKK di atas 24 juta. Kesiapan negara sembilan juta sama dengan negara lain," terang Syahrul Yasin.
Ia berharap, distribusi pupuk bersubsidi dapat berjalan lancar ke seluruh daerah di Indonesia dengan bantuan dari gubernur hingga kepala dinas pertanian setempat.
"Kami berharap selain distribusinya bisa berjalan, ini harus diatur para gubernur dan bupati dengan penyuluh agar sesuai perencanaan yang ada," ujarnya.
Di samping itu, ia mewanti-wanti agar tidak ada pihak mana pun yang berani menyelewengkan distribusi pupuk bersubsidi.
Baca Juga: Rasakan! Pengentit Pupuk Subsidi Lintas Provinsi Disikat Polisi Tabalong!
"Monitornya yang baik. Saya berharap pengelolaan pupuk lebih baik, yang pasti pupuk tidak kurang. Kita berharap tidak ada yang bermain-main," tandasnya.