bakabar.com, TANJUNG – Semua sekolah di Kabupaten Tabalong masih menerapkan proses belajar mengajar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, H Mahdi Noor, mengatakan pihaknya hingga saat ini tidak mengeluarkan surat edaran terkait pembelajaran tatap muka.
“Edaran sebelumnya masih berlaku, yaitu ada tiga cara pembelajaran yang bisa dilakukan sekolah, melalui daring, luring dan kombinasi keduanya,” bebernya, Senin (31/8) kemarin.
Dia mengatakan edaran itu sifatnya situasional dan bisa diperbarui setiap dua pekan. Dalam tiga cara pembelajaran tersebut, sekolah bisa saja menurunkan siswanya, tetapi wajib menerapkan protokol kesehatan.
Misalnya, siswa yang diturunkan harus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, jumlah pelajar tidak banyak dan durasi pertemuan juga sebentar. Selanjutnya, ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang bagus.
Mahdi juga mengatakan selain siswa ke sekolah, para guru juga bisa datang ke rumah siswanya yang mengikuti pembelajaran luring.
Penerapan belajar luring ini melibatkan pengawas sekolah, sehingga proses luring berjalan menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga keselamatan guru dan siswa.
Pembelajaran secara luring ini biasanya bagi siswa yang tidak mempunyai handpone android, tidak ada jaringan internet dan orang tuanya kesulitan membelikan paket internet.
Editor: Puja Mandela
