bakabar.com, JAKARTA - Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menjelaskan adanya empat komponen Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional/ Integrated Tourism Master Plan (RIDPN/ITMP) yang disesuaikan berdasarkan pendekatan perencanaan yang tematik, holistik, integratif, dan spasial.
Empat komponen yang terdapat dalam RIDPN/ITMP Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Raja Ampat, dan Wakatobi adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan, meningkatkan akses jalan dan pelayanan, mendorong partisipasi masyarakat, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Bekerja sama dengan Bank Dunia, Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, meningkatkan akses jalan dan pelayanan, mendorong partisipasi masyarakat, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif," kata Suharso saat membahas finalisasi RIDPN/ITMP bersama 17 kementerian/lembaga dalam Rapat Tingkat Menteri di Kantor Bappenas, dari keterangan resmi, Jakarta, Senin (11/4).
Pelaksanaan RIDPN/ITMP menjadi awalan pelaksanaan empat komponen tersebut yang menjadi landasan perencanaan dan penganggaran serta pengembangan kepariwisataan Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Emas 2045, Bappenas: Manfaatkan Sumber Daya Berkelanjutan
Rencana Induk berperan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam perencanaan pembangunan kepariwisataan, pengembangan infrastruktur, pemanfaatan sumber daya alam kehutanan dan kemaritiman, serta pemetaan kebutuhan sumber daya manusia (SDM).
Apabila Rencana Induk dijalankan dengan baik dan cermat, lanjut Suharso, maka realisasi Rencana Induk akan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Berbagai dampak yang diterima mulai dari peningkatan daya saing, ketahanan (termasuk diversifikasi ekonomi), serta mengedepankan investasi, inovasi, dan transformasi digital. Sehingga, mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan permintaan terhadap produk ekonomi kreatif, hingga potensi peningkatan usaha di bidang jasa pariwisata.
“Hasilnya diharapkan dapat mewujudkan DPN (Daerah Pariwisata Nasional) Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Raja Ampat, dan Wakatobi yang inklusif, berdaya saing dan mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan secara berkelanjutan,” ucap Kepala Bappenas.
Baca Juga: Dukung Sektor Strategis, Bappenas: PDB Asia Pasifik dari Produk Digital
Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan RIDPN/ITMP akan memudahkan akselerasi pembangunan destinasi wisata berkualitas jika telah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden (Perpres).
Setelah RIDPN/ITMPN ditetapkan menjadi Perpres, diharapkan dapat mengakselerasi pelaksanaan master plan dalam rangka menyiapkan Danau Toba, Borobudur, Raja Ampat dan Wakatobi sebagai DPN berkelanjutan, berdaya saing global, dan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian daerah dari sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif.
“Penetapan ITMP diharapkan juga mendorong pengembangan kapasitas dan kapabilitas putra putri daerah sehingga mampu menjadi bekal dalam menyambut peluang lapangan kerja dari DPN setempat dan turut berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi nasional," ujar Sandiaga.
Baca Juga: Era Bonus Demografi, Bappenas: Solusinya '3E Framework'
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pembangunan infrastruktur pada setiap DPN direncanakan secara terpadu. Mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki aksesibilitas dan infrastruktur dasar untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan. Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ungkapnya.