bakabar.com, JAKARTA - Saiful Mujani Reasearch and Consulting (SMRC) memaparkan hasil survey terbaru untuk sejumlah partai perserta pemilu 2024. Dari Survey tersebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara tertinggi dalam hal dukungan masyarakat dengan hasil 24,8 persen.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan survei yang dilakukan sejak tanggal 5 sampai 13 Agustus 2022 ini dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 1053 responden yang dipilih secara acak. Dengan margin of eror kurang lebih sebesar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, responden yang terpilih akan menjawab pertanyaan tentang partai apa yang akan dipilih, jika pemilihan anggota DPR dilakukan sekarang.
"Dari pertanyaan ini kita memperoleh responden ada 24,8 persen warga yang memilih PDIP, PDIP paling tinggi dukungannya dibandingkan partai lain," ungkapnya dalam siaran daring di kanal Youtube SMRC, Sabtu (3/9/2022).
Deni mengungkapkan partai lainnya yang mendapat dukungan tertinggi kedua dan ketiga adalah Partai Gerindra dengan perolehan sebesar 11 persen. Adapun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 9,5 persen. Kemudian disusul oleh partai lain di bawahnya yaitu Partai Demokrat sebesar 6,6 persen, Partai keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 4,1 persen, Partai Nasdem 3,5 persen dan Partai Perindo sebesar 3 persen.
Selain itu, ada beberapa partai lain seperti Partai Persatuan Pembangunan atau (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat dukungan kurang dari 3 persen. Sedangkan untuk partai-partai lainnya mendapat dukungan kurang dari 1 persen.
Deni menambahkan, SMRC juga telah melakukan beberapa kali survei sejak pemilu 2019 sampai Agustus 2022. Berdasarkan rangkaian survei tersebut PDIP merupakan satu-satunya partai politik yang mengalami kenaikan dalam hal dukungan masyarakat. Dari yang sebelumnya 19,3 persen menjadi 24,8 persen.
Disusul partai lainnya seperti Partai Gerindra yang mengalami penurunan dari 12,6 persen menjadi 11 persen. Partai Golkar mengalami penurunan dari 12 persen menjadi 9,1 persen. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengalami penurunan dari 9,7 persen menjadi 9,5 persen.
Adapun Partai Demokrat mengalami penurunan dari 7,8 persen menjadi 6,6 persen. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami penurunan dari 8,2 persen menjadi 4,1 persen.
Sedangkan ketiga partai lainnya seperti Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masuk dalam kategori partai yang mengalami penurunan dukungan masyarakat secara drastis.
Partai Nasdem mengalami penurunan dari 9,1 persen menjadi 3,5 persen. PAN mengalami penurunan dari 6,8 persen menjadi 1,9 persen. Terakhir, PPP juga mengalami penurunan dari 4,5 persen menjadi 2,7 persen.
"Yang belum menjawab sekarang posisi di 21,7 persen relatif stabil dalam pengukuran yang kita lakukan sejak maret 2020 dari 21,9 persen menjadi 21,7 persen," tutupnya.
Reporter: Thomas