bakabar.com, JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan dalam rangka pengumpulan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), BPS akan mengerahkan kurang lebih dari 400.000 orang petugas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk pengolahan data akan melibatkan kurang lebih 130.000 petugas yang akan dilatih secara profesional dengan tata kelola dan dengan instruktur yang profesional.
"Untuk pengumpulan data, metodenya dilakukan secara sensus dilakukan secara door to door dan nanti juga dilengkapi dengan geotag dan foto dari sekelompok masyarakat dari yang dikategorikan miskin," kata Margo dalam siaran daring di kanal YouTube Bappenas RI, Rabu (14/9).
BPS akan melaksanakan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) mulai 15 Oktober hingga 14 November 2022. Sedangkan untuk pengolahan data akan dilakukan pada 2023.
Regsosek merupakan pendataan seluruh penduduk Indonesia mencakup profil serta kondisi sosial ekonomi yang sangat beragam, mulai dari kondisi demografi, perumahan, keadaan disabilitas, kepemilikan aset, hingga informasi geospasial.
Pendataan tersebut bertujuan selain mendapatkan data penduduk, melainkan juga informasi sosial ekonomi, lokasi penduduk itu tinggal dan kondisi bangunan fisiknya.
"Informasi yang dikumpulkan menyangkut kependudukan dan ketenagakerjaan, kondisi perumahan, kesehatan dan disabilitas, juga terkait dengan program perlindungan sosial, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi," terang Margo.
Menurut Margo output yang dihasilkan dari pengumpulan data ini adalah basis data sosial ekonomi cakupannya seluruh penduduk yang diperingkat berdasarkan tingkat kesejahteraannya.
"Data yang dihasilkan secara ringkas nanti bisa digunakan sebagai bagian untuk intervensi program-program perlindungan sosial dan juga pemberdayaan masyarakat," kata Margo Yuwono.
Margo mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan pendataan ini terutama pada tiga aspek, mulai dari prospek pendataan lapangan kemudian mengenai pemanfaatannya maupun komitmen didalam pemutahiran.
"Kami berharap petugas yang sudah dilatih bisa diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga proses-proses pendataannya bisa dilakukan dengan baik," jelasnya.
Reporter: Resti