bakabar.com, MARABAHAN - Setidaknya dalam dua pekan terakhir, warga Barito Kuala (Batola) kesulitan mendapatkan vaksin booster Covid-19.
Warga yang paling terimbas kekosongan tersebut adalah calon pelaku perjalanan. Mereka ragu-ragu untuk membeli tiket pesawat maupun kapal, sebelum mendapatkan kepastian mendapatkan booster pertama.
Diketahui sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 24 Tahun 2022 yang berlaku sejak 25 Agustus 2022, pelaku perjalanan dalam negeri wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan telah mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga.
Syarat vaksinasi booster itu dikhususkan pelaku perjalanan berusia 18 tahun ke atas. Sementara usia 6 hingga 17 tahun, minimal sudah divaksin dosis kedua.
"Saya sudah mendatangi Puskesmas, tapi dijelaskan stok booster sedang kosong," papar Irwansyah, warga Marabahan yang berencana berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan.
Baca Juga: Kalsel hanya Dapat Relokasi 648 Dosis Vaksin dari Maluku Utara
Baca Juga: Presiden Jokowi Sahkan IndoVac, Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia
Tidak cuma di Puskesmas, kekosongan stok booster juga terjadi di Dokkes Polres Batola, "Stok booster sedang kosong juga," jelas Baurkes Polres Batola Bripka Erwin Sitanggang, Senin (17/10).
Adapun berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Batola, stok vaksin booster Covid-19 sudah kosong sejak 5 Oktober 2022.
"Booster sudah kosong di Batola sejak 5 Oktober 2022," sahut Dwikorawati, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Batola.
"Sekarang kami masih menunggu distribusi dari Kementerian Kesehatan. Masalahnya jadwal pendistribusian vaksin itu ke Batola belum diinformasikan," imbuhnya.
Akibat kekosongan stok, program vaksinasi pun dihentikan sementara. Ironisnya situasi serupa terjadi di hampir semua kabupaten/kota Kalimantan Selatan.
Berkaitan dengan distribusi, capaian vaksinasi booster dosis pertama di Batola hingga pertengahan Oktober 2020 baru menyentuh 26,46 persen atau sebanyak 56.496 orang.
Sementara persentase vaksin dosis pertama mencapai 81,67 persen atau sebanyak 227.053. Sedangkan vaksis dosis kedua sudah diterima 176.020 orang atau 63,31 persen.